Renungan

Saturday, 14 April 2018 11:33

Perlunya Menjaga Pola Relasi dengan Tuhan

Written by P. Lazarus Mau, SVD

Injil tentang para murid Yesus yang mengalami badai (Yoh. 6: 16-21) menyampaikan satu pesan kehidupan yang perlu kita renungkan kebenarannya dan perlu kita diperhatikan dalam ziarah iman kita bersama Tuhan.

Pesan yang dimaksud berkaitan dengan opsi kegiatan yang dipilih dan dilakukan para murid. Ada satu hal yang menggelitik untuk dicermati yakni Yesus memilih menyepi di gunung untuk berdoa dan bersyukur serta mengagumi karya penyelenggaraan Tuhan khususnya melalui peristiwa perbanyakkan roti dan ikan yang baru saja terjadi. Seyogiannya para murid pun ikut Guru mereka bersyukur kepada Tuhan atas peristiwa iman yang baru saja mereka alami. Anehnya para murid Yesus bukannya menyepi bersama Guru mereka tetapi justru mereka lebih memilih untuk pergi ke pantai mungkin untuk bersenang-senang di di atas perahu setelah sehari suntuk melayani ribuan orang dalam peristiwa perbanyakkan roti dan ikan.

Tentu kita tidak serta merta menyudutkan sikap para murid itu karena mereka juga butuh ruang dan waktu untuk relaksasi dan rekreasi setelah aktifitas melelahkan. Namun perlu dicatat bahwa peristiwa perbanyakkan roti adalah peristiwa iman. Hanya karena Penyelengaraan kuasa Allah yang Mahatinggi maka peristiwa itu bisa terjadi. Karena itu sikap iman yang dilakukan Yesus setelah peristiwa ajaib sangat tepat. Yesus mencari ruang dan waktu untuk bersyukur pada Bapa-Nya yang telah melakukan mujisat. Sebaliknya para murid-Nya justru merayakannya ala duniawi manusiawi. Mungkin mereka bertemu orang-orang yang ikut makan roti sehingga mereka lebih menyambung cerita mengenai peristiwa ajaib itu.

Inilah sikap manusia yang kadang lupa besyukur dan berterimakasih di saat sikap itu perlu dilakukan. Maka peristiwa badai yang dialami para murid Yesus sebenarnya semacam teguran bagi mereka untuk tahu menempatkan diri sesuai sikon. Mereka perlu keluar dari kebiasaan ala duniawi dan mau memaknai serta menjalin suatu pola relasi dengan Tuhan, sumber hidup dan penyelenggara karya-karya mereka.

Kisah ini mengingatkan kita juga yang kadang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh para murid yang kurang bersykur dalam hidup; yang seringkali memilih jalan lain dari apa yang dikehendaki Tuhan sehingga membawa kita pada situasi kelam.

Sebab itu mari kita belajar untuk mempertahankan pola sikap baik dan relasi akrab kita dengan Tuhan. Kita hendaknya tahu menempatkan diri sesuai situasi yang seharusya.

Tuhan memberkati kita sekalian
P Lazarus Mau, SVD
(Misionaris SVD yang sedang berkarya di Maliana Timor Leste)

Last modified on Friday, 20 April 2018 13:18

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search