Para Pembaca nan budiman,
Salam sejahtera selalu
Saya mengawali ulasan spiritual ini dengan menampilkan kisah di balik gambar (photo) barang-barang, yang dipakai di bagian judul artikel ini. Saya ‘mengambil’ gambar ini memakai HP saya dengan tujuan mengirim ke sahabat-sahabat saya yang mengirim barang-barang, yang ada di gambar itu, sebagai ungkapan terima kasih atas kebaikan hati mereka mengirim barang-barang itu ke saya.
Apa hubungannya (gambar itu) dengan ulasan spiritual ini?
Gambar tersebut dipakai sebagai inspirasi penghantar ulasan ini karena ada kisah mengesankan multi pesan di balik pengiriman barang-barang itu. Sedikit cerita, ketika pandemic covid kembali ‘memanas’ sejak beberapa bulan lalu sehingga menelan banyak korban, termasuk beberapa rekan Imam, suatu sore salah satu dari sahabat-sahbat saya itu mengirim text ke saya: Romo, baik-baik kan? ‘Iya Bu Wawa’, jawab saya ‘Ibu sekeluarga baik-baik juga kan?’, tanya saya. Ibu Wawa tidak menjawab pertanyaan saya yang kedua karena beliau masih fokus meneruskan kata-kata keprihatinannya terhadap begitu banyak korban covid, dan sekaligus menyatakan kegembiraannya setelah mendengar informasi bahwa keadaan saya baik-baik saja. Ibu Wawa spontan berkata: ‘pastor, jaga kesehatan ya, karena beberapa hari terakhir ini kami umat telah kehilangan beberapa pastor, gembala umat karena covid.’
Beliau juga memberikan beberapa tipsnya bagaimana menjaga kesehatan di masa pandemic ini. Dan di akhir kata-katanya, beliau bilang: ‘nanti kami kirim vitamin dan beberapa minuman penyegar untuk pastor.’ Dan photo di atas adalah sejumlah bungkusan vitamin, minuman penyegar dll dari beliau dan kawan-kawan. Ini adalah salah satu dari berbagai bentuk tindakan kasih perhatian mereka kepada sesama entah dalam bentuk bantuan materi maupun melalui upaya membantu sesama yang sakit, termasuk mendoakan orang-orang yang butuh didoakan, baik oleh mereka sendiri dalam doa-doa mereka, maupun mengirim nama-nama yang mau didoakan kepada para pastor untuk mendoakan mereka dalam misa-misa. Ibu Wawa dkk sering mengirim nama-nama sdr/I kepada kami untuk didoakan. Dan saya kira banyak orang yang didoakan itu tidak tahu bantuan luhur yang Ibu Wawa dkk lakukan karena mereka lakukan hal-hal demikian bertolak dari keinginan luhur mereka menolong sesama yang menderita. Inilah ciri orang yang sungguh merasakan cinta perhatian Tuhan dalam hidupnya, dia akan terdorong secara spontan dan iklas tanpa perlu diketahui untuk melakukan tindakan-tindakan kasih kepada Tuhan dan sesama bukan karena paksaan atau intensi tertentu. Tindakan-tindakan demikian biasa disemangati oleh roh kasih perhatian yang tulus karena mereka sendiri sudah mengalami tindakan kasih Allah dalam hidup mereka.
Inilah alasan mengapa kisah ini dipakai sebagai ilustrasi di ulasan spiritual ini meskipun awalnya Ibu Wawa dkk sendiri tidak mau karena nanti dibilang pamer tindakan kasih, namun setelah saya jelaskan dan yakinkan bahwa tujuannya untuk memberikan penjelasan dan pencerahan bagaiamana menjadi roti hidup kepada sesama, akhirnya mereka setuju meski masih enggan. Dan keengganan mereka menunjukkan dengan jelas niat luhur mereka di balik tindakan-tindakan kasih yang mereka lakukan sungguh bertujuan luhur dan iklas semata-mata untuk menolong sesama. Dan inilah ciri orang yang tulus dalam tindakan kasih dan karena itu meski mereka enggan tetapi kisah ini dipakai untuk menginspirasi kita juga bagaimana menghidupi roti hidup seperti yang mereka lakukan. Tindakan kasih tersebut, sekali lagi, mengungkapkan inti pesan ulasan spiritual ini tentang makna Roti Hidup dan bagaimana upaya kita menjadi Roti Hidup juga bagi Tuhan dan sesama dalam semangat kasih persaudaraan yang tulus.
Tindakan Kasih Perhatian Allah Melalui Yesus, Roti Hidup bagi Manusia
Kisah perhatian dan kebaikan hati Ibu Wawa dkk ini mengarahkan kita pada cinta perhatian Allah bagi kita semua. Allah senantiasa menunjukkan kasih perhatian kepada kita melalui berbagai macam cara. Salah satu bukti cinta perhatian Bapa kepada kita yakni dikirimnya Yesus Kristus, Putra terkasih-Nya kepada kita guna memberikan daya hidup kepada kita. Dan Yesus sendiri telah menunjukkan kasih perhatian Bapa kepada kita sebagai melalui hidup dan tindakan-tindakan kasih yang dilakukan bagi kita manusia: yang lapar diberi makan, yang haus diberi minum, yang sakit disembuhkan, yang tersesat dituntun ke jalan yang benar, yang mati dibangkitkan, dan bahkan Dia rela mengobarkan darah nyawaNya sendiri sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita.
Dari apa yang dilakukan Yesus itu, kita bisa melihat bahwa menolong sesama tak selamanya melalui bantuan materi, tetapi seperti yang Ibu Wawa dkk lakukan yakni membantu mendoakan sesama yang butuh didoakan, bisa melalui cinta perhatian kepada mereka, tegur-sapa khususnya di saat sesama kita itu mengalami situasi hidup yang butuh dihibur dan diteguhkan. Bisa juga melalui kata-kata dukungan, pencerahan, arahan bagi yang sedang membutuhkan hal-hal demikian.
Dengan kata lain, hidup dan tindakan-tindakan kasih Yesus merupakan suatu perwujudan diri-Nya sebagai Roti Hidup yang memberi daya hidup bagi yang lemah, lapar, haus, berdosa, tersesat, terbeban. Singkatnya, Yesus sungguh menghadirkan diri Allah sebagai sumber hidup dan penjamin hidup manusia dalam segala situasi yang sedang mereka alami. Sekali lagi, Allah senantiasa berupaya melalui berbagai macam cara menunjukkan cinta perhatianNya kepada kita. Dia berupaya menolong dan menopang hidup karena Dialah penjamin hidup kita.
Maka sudah sepantasnya kita yang sudah mengalami cinta perhatian Tuhan dalam hidup kita perlu tergerak seperti Ibu Wawa dkk meneruskan kebaikan hati Allah sehingga sesama di sekitar kita agar mereka pun merasakan cinta perhatian Tuhan dalam hidup nyata mereka melalui pelayanan kasih yang kita lakukan. Kita yang sudah mencicipi bantuan kekuatan Ilahi Allah, Roti Hidup dalam pengalaman-pengalaman nyata yang kita alami, kiranya tergerak juga bersedia memberikan daya kekuatan dan hidup kepada sesama kita agar mereka pun turut merasakan daya kekuatan Allah, Roti Hidup melalui tindakan kasih yang dilakukan.
Dan sekali lagi, menjadi Roti Hidup Allah bagi sesama tak selamanya melalui harta materi. Saya sengaja menceritakan bentuk-bentuk kebaikan hati Ibu Wawa dkk di atas khususnya dengan mendoakan orang lain, untuk menunjukkan bahwa ada banyak jalan menjadi Roti Hidup bagi sesama, terutama menghantar sesama kita bisa bertemu, mengenal, mengalami Allah sebagai Roti HIdup, daya Ilahi yang mampu memberikan hidup kepada manusia. Dengan demikian kita menjadi Roti HIdup yang telah membawa daya kekuatan Allah kepada sesama melalui tindakan kasih yang kita lakukan, dan sekaligus menghantar mereka bertemu langsung dengan Allah, Roti HIdup, penjamin hidup sejati baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.
Dan ada begitu banyak orang termasuk Anda telah berupaya menghidupi semangat hidup Yesus, Roti Hidup dengan berupaya menaruh kasih perhatian kepada sesama di sekita melalui bantuan dan perhatian yang dilakukan selama ini. Karena itu seiring dengan ucapan terima kasih kepada sahabat kita Ibu Wawa dkk, perkenankan saya menyampaikan ungkapan terima kasih mewakili semua yang pernah merasakan kebaikan hati dan cinta perhatian Anda kepada mereka melalui berbagai macam cara yang telah Anda lakukan dari hati yang tulus dan cinta. Perhatian dan kebaikan hati Anda di situasi yang sedang mereka alami, menjadi bukti nyata Anda sekalian telah menjadi Roti Hidup membawa daya hidup kepada sesama. Dan Anda sekalian telah menghantar mereka mengalami dan merasakan kehadiran dan pertolongan Tuhan, Roti yang hidup di tengah-tengah situasi yang sedang mereka alami melalui kehadiran dan bantuan Anda. Tuhan yang tak terlihat pasti melihat kemuliaan hati Anda dan akan membalasnya dalam hidup dan perjuangan hidup Anda.
Mari kita terus menjadi Roti HIdup yang menghadirkan daya Ilahi Allah kepada sesama di sekitar kita melalui tindakan kasih perhatian yang kita lalukan sesuai cara kita baik agar Allah, Roti Hidup semakin menjadi nyata dalam hidup kita, sehinggga iman kita pun semakin bertumbuh kokoh di dalam cinta perhatian Allah.
Tuhan memberkati.
John Masneno, SVD
(Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub dan Pimpinan Produksi film-film rohani inspirasi kehidupan di Channel 3: Ways for Life).