Friday, 28 August 2020 14:55

PESAN-PESAN INSPIRATIF PENUNTUN ZIARAH HIDUP

Written by John Masneno
PESAN-PESAN INSPIRATIF PENUNTUN ZIARAH HIDUP dok. Sumur Yakub

Sahabat-sahabat Tuhan ytk,

Salam jumpa lagi melalui Ulasan Biblis Spiritual (UBS) di akhir Pekan V bulan Agustus ini. Di penghunjung pekan ini kita patut menghaturkan puji syukur kepada Tuhan atas segala rahmat dan berkat-berkat-Nya yang telah kita terima sepanjang pekan ini (hening sejenak bersyukur untuk seluruh perjalanan hidup dan aktifitas sepanjang minggu ini).

Kita diajak meluangkan beberapa menit dari 10.080 menit yang diberi Tuhan di pekan ini untuk merenungkan beberapa topik inspiratif sebagai benang merah yang bisa kita dapatkan dari Sabda Tuhan di pekan Biasa XXI ini. (Boleh membaca keseluruhan topic yang disajikan di UBS ini atau juga bisa memilih topik yang cocok dengan situasi bathin dan pengalaman hidup yang dialami.)

  1. Berguru pada Allah Yang Mahatahu dan ikut tuntunan-Nya

Hidup adalah suatu proses perjalanan panjang melintasi aneka peristiwa yang datang silih berganti. Sebab itu kita membutuhkan penuntun hidup yang bisa membantu kita menjalaninya. Ada banyak banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa dijadikan sebagai penuntun kita, namun di atas semuanya Tuhan dan Sabda-Nya masih diakui sebagai KOMPAS penuntun terbaik karena sudah teruji kebenarannya dan manfaatnya dalam hidup manusia dari waktu ke waktu.

Kompas Biblis sepanjang minggu ini menampilkan benang merah ini. Santu Paulus mengexpresikan kekagumannya pada Allah Mahatahu dalam Rom 11: 33-36: O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! …Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.

Siapa saja yang berguru dan mengandalkan tuntunan Tuhan akan diberkati dalam hidupnya. Petrus yang adalah nelayan sederhana tanpa pindidikan formal, namun karena kesiap-sediaannya mengikuti Tuhan akhirnya membuat dia mampu memahami dan mengetahui serta mengerti kebenaran-kebenaran sejati. Tak mengherankan bila dia diserahi kunci kerajaan Allah. Sebaliknya kunci Sebna yang mengandalkan pengetahuannya dalam menunaikan tugasnya sebagai Panitera dan Pengurus Istana Kerajaan pada masa Hizkia harus kehilangan jabatannya. Kunci kerajaan diambil dari tangannya dan diserahkan kepada Eliakim bin Hilkia. Apa pesannya bagi kita dalam kaitan dengan hidup dan tugas-tugas kita sedand diemban?

  1. Domba gembalaan pasti mengenal gembalanya

Injil beberapa hari di awal pekan ini berisi tentang kecaman Yesus terhadap para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Tuhan yang mahatahu tentu melihat dan mengetahui sisi luar dalam diri para pemimpin dan penuntun orang Yahudi itu. Tuhan mau agar mereka pun mengarahkan diri ke hal yang sebenarnya berdasarkan tuntunan Tuhan. Dan sebenarnya kalau mereka benar-benar alat Tuhan yang hidup dalam tuntunan Tuhan semestinya mereka menyadari dan mengakui siapa Yesus. Karena jalan iman yang benar dan otentik biasanya menuntun kita dari kedalaman nubari terdalam untuk mengenal hal-hal sejati dalam realita kehidupan. Domba yang hidup dalam penggembalaan tuannya pasti mengenal tuannya.

Maka sikap para pemimpin dan penuntun Yahudi tersebut menjadi sebuah pertanyaan besar: apakah mereka sungguh dituntun oleh Roh Tuhan atau dituntun oleh pengetahuan manusia duniawi dengan memakai nama Tuhan sebagai bendera untuk mengafirmasi dan meligitimasi perjuangan mereka. Karena, sekali lagi, siapa saja berkarya sebagai abdi Allah dalam bimbingan Roh Allah yang benar dan otentik pasti mengenal Allah dan kehadiran serta karya-karya-Nya.

Dan hal ini bisa dibuktikan melalui sikap Nikodemus, Gamaliel, Yosef Arimatea dan Paulus sendiri. Mereka dari golongan bangsa Yahudi bahkan mereka adalah pemimpin dan penuntun Yahudi juga, namun mereka terbuka menerima dan mengakui Yesus sebagai Putra Allah yang diikuti. Mengapa bisa demikian? Karena mereka dituntun Roh Allah yang bekerja dalam diri mereka dan memampukan mereka menyadari dan mengakui siapa dari ajaran dan karya-Nya. Atas dasar itulah mereka merendahkan diri di hadirat Tuhan, berguru pada-Nya dan mengarahkan hidup dan karier mereka sesuai tuntuan Yesus, Putra Allah.

Bagaimana saya: apakah seperti para pemimpin dan penuntun Yahudi yang tetap keras hati mengikuti cara pandang mereka; ataukah mengambil sikap seperti Nikodemus, Gamaliel, Yosef Arimatea dan Paulus yang terbuka mengikuti tuntunan Tuhan?   

  1. Situasi umat Tesalonika dan Korintus pada masa Paulus dan relevansinya untuk kita

Situasi umat Tesalonika dan Korintus pada masa Rasul Paulus ditampilkan dalam bacaan I sepanjang pekan ini sebagai bahan pembelajaran iman bagi kita. Paulus menulis Surat-suratnya kepada mereka untuk meneguhkan iman mereka sehubungan dengan situasi yang sedang mereka alami.

Umat Tesalonika saat itu sedang gelisah karena terpengaruh oleh ajaran sesat bahwa Kedatangan Tuhan segera tiba, maka jangan merepotkan diri dengan segala urusan jasmani. Namun Paulus mengajak mereka untuk tidak perlu gelisah dengan informasi sesat itu. Paulus sebaliknya mengajak mereka untuk hidup menunurut tuntunan Injil dan tetap memperhatikan upaya-upaya membangun kesejateraan bersama.

Hal yang semirip terjadi di Korintus, ibu kota provinsi Akaya sekaligus kota perdagangan yang dihuni oleh orang dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya. Penduduk Korintus saat itu  cenderung menghidupi gaya hedonisme sehingga menimbulkan banyak masalah sosial-moral. Maka Paulus menulis suratnya kepada umat di Korintus untuk meneguhkan mereka agar tidak terpengaruh dengan gaya hedonism itu. Mereka diminta tetap meneruskan semangat hidup luhur berdasarkan Injil Yesus Kristus yang telah mereka terima dari pewartaan Paulus.

Kedua surat Paulus itu diperdengarkan kepada kita di pekan ini sebagai ajakan agar kita menyikapi situasi dunia sekarang dengan sikap bijak sehingga kita tidak mudah dipengaruhi hal-hal yang menyesatkan dan bisa membuat kita gelisah sebagaimana dialami umat di Tesalonika. Kita telah renungkah hal ini melalui refleksi biblis pada hari Selasa  25 Agustus realita ‘hujan informasi’ sekarang dan bagaimana menghadapinya (https://karyakepuasanindonesia.org/2020.08/24/apa-sikap-kita-di-tengah--hujan-informasi/).  

Paulus juga mengajak kita agar tidak mudah terpengaruh dengan gaya hidup duniawi sebagaimana yang terjadi dulu di Korintus. Gaya hidup zaman milenial apa saja yang mempengaruhi hidup saya, keluarga, komunitas-lembaga saya dan bagaimana menyikapinya?.

  1. Belajar menerapkan metode bermisi ala Rasul Paulus

Ada dua metode bermisi Paulus sebagaimana ditampilkan dalam tulisannya yang diperdengarkan kepada kita di pekan ini: pertama, metode pendampingan berlanjut bagi umatnya. Rasul Paulus membentuk banyak komunitas perdana di berbagai tempat. Dia tidak hanya membentuk mereka tetapi membuat pendampingan berlanjut bagi mereka melalui tulisan-tulisannya kepada mereka, termasuk kepada umat di Tesalonika dan Karintus yang kita renungkan di pekan ini. Apa yang dilakukan oleh Paulus itu menunjukkan rasa tanggungjawabnya sebagai rasul Tuhan, penabur benih iman yang mengikuti pertumbuhan dan perkembang iman mereka. Meskipun tidak bersama mereka secara fisik, namun Paulus terus menuntun mereka melalui surat-suratnya agar mereka tetap hidup dalam bimbingan Tuhan dan. Paulus berulang kali mengajak umat melalui tulisan-tulisannya untuk hidup menurut Injil Tuhan dan sesuai hal-hal luhur yang telah dia ajarkan kepada mereka.

Kedua, metode kemandirian dalam menjamin kebutuhan hidup dan karyanya. Metode dan semangat misioner ini cukup dominan dalam diri Rasul ini. Dia berjuang mengunakan bakat dan kemampuan secara kreatif untuk menjamin hidup dan karya-karya misi yang dilakukannya. Tak heran bila Paulus meminta umatnya agar berusaha mandiri juga dalam hidup mereka. Dia mau supaya umatnya tidak terperangkap pada mental hanya mau terima atau berharap dari orang lain, melainkan perlu kreatif mengupayakan hal-hal yang dibutuhkan dalam hidup mereka.

Ada keyakinan dalam dirinya bahwa kalau benar alam semesta ini milik Tuhan maka tempat di mana saja pasti diberkati Tuhan, dan pasti memiliki potensi-potensi yang bisa menjamin hidup orang-orang setempat. Demikian pun setiap orang memiliki talenta dan kemampuan yang bisa dikembangkan untuk menjamin hidupnya. Yang dibutuhkan Kesediaan menggunakan SDM untuk mengolah SDA secara baik, benar, kreatif dan bertanggungjawab demi kepenitangan diri dan banyak orang. Dalam bentuk apa saja upaya saya menggunakan SDM saya untuk mewujudkan misi-visi kemandirian untuk diri dan sekaligus mengambil andil dalam kesejahteraan umam seperti yang dilakukan Paulus di Tesalonika.

Semangat hidup Rasul Paulus bisa menjadi inspirasi bagi kita di negeri ini yang sedang berupaya ke arah kemandirian hidup sebagai suatu bangsa. Dan senada dengan hal ini, kita patut berterima kasih kepada putra putri bangsa kita yang terus berupaya, baik secara pribadi maupun bersama, memberdayakan SDM mereka untuk potensi NKRI ini melalui karier-karier mereka demi kemandirian dan terjamin kebutuhan-kebutuhan kita semua di NKRI. Kita patut mendukung upaya kemandirian bangsa kita melalui karya-karya mengagumkan putra-putri bangsa ini dalam berbagai bentuk yang baik, mulia dan bermanfaat bagi banyak orang.

  1. Belajar dari Keluarga Santa Monika dalam menjalani hidup berkeluarga

Pesta St. Monika dan anaknya St Agustinus yang dirayakan pada pekan ini menyajikan suatu pesan bijak bagi kita, khususnya bagi keluarga-keluarga untuk direnungkan. Ibu Monika digelari kudus oleh Gereja karena teladan hidupnya dalam keluarganya bersama Patrisius, suaminya dan Agustinus, anaknya. Melihat kisah keluarga ini, kita menemukan bahwa perjuangan ibu Monika tidak terlepas dari dua hal yang mesti menjadi bahan permenungan kita: pertama, karakter Patrisius suaminya, yang mewarisi sifat keras dan kasar keluarganya, berdampak besar terhadap perjalanan hidup keluarga yang dijalaninya bersama Monika.

Kedua, gaya hidup duniawi Agustinus yang terpengaruh dengan ajaran Manikheisme dan gaya hidup bebas. Kesalehan hidup dan sikap sabar-tabah Ibu Monika menjadi ‘jalan keselamatan’ bagi pertobatan sang suami menjelang ajalnya, dan anaknya yang kemudian menjadi Imam dan Uskup. Kesetiaan dan ketabahan Santa Monika hingga mentobatkan suami dan anaknya bagaikan gadis yang bijak di Injil yang membawa persediaan minyak yang cukup saat menyongsong kedatangan pengantin pria. Sikap saleh, sabar dan tabah menjadi minyak kekuatan bathin dari dalam diri Monika dalam menuntun keluarganya.

Semangat hidup Santa Monika itu menampakkan kebenaran kata-kata Paulus di 1 Korintus 13: 4-7 yang sering dipakai dalam upacara pernikahan Katolik: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Bagaimana dengan keluarga saya: karakter macam apa yang terwaris dalam keluarga saya dan gaya hidup apa saja yang mempengaruhi anak-anak keluarga-komunitas saya? Apakah ada semangat hidup Santa Monika dalam keluarga-komunitas saya?

  1. Pesan pesta wafatnya Santo Yohanes Pembaptis bagi kita

Peristiwa wafatnya Santo Yohanes Pembaptis yang diperingati hari ini menjadi suatu ajakan tersendiri bagi kita untuk merenungkan pesannya. Kita semua tahu kisah ini. Yohanes Pembaptis wafat karena faktor kepentingan manusia duniawi Raja Herodes dan Herodias. Mereka tega membunuh orang kudus ini yang hanya demi mencari kenyamanan atas sikap tidak terpuji mereka.

Inilah modus yang terjadi dari waktu ke waktu: modus menghilangkan atau menyingkirkan orang-orang yang mereka tidak sukai atau dianggap ‘pengganggu’ kenyamanan hidup dan karier. Namun kenyataan membuktikan bahwa modus seperti ini bukan langkah bijak karena hanya akan memupuk sikap ketidaksatriaan dalam diri orang-orang seperti itu. Modus demikian bukan menyelesaikan masalah melainkan menyuburkan kelemahan dalam diri.

Orang yang hebat dan pemimpin yang kstaria adalah orang yang mengakui bahwa ‘pandangan’-input  orang lain apapun bentuknya sebagai bagian dari upaya turut membantu menata hidup dan kariernya. Kebijakkan Presiden Jokowi memberikan tanda kehormatan bintang Mahaputra Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah memunculkan banyak reaksi dan interpretasi publik. Salah satu alasan utama yang muncul di mata publik karena keduanya dianggap sering mengkritik kebijakan Jokowi dalam upaya membangunan NKRI tercinta ini.

Entah apa interpretasi publik atas kebijakan tersebut, namun Presiden Jokowi telah menunjukkan sikapnya sebagai pemimpin elegan yang menghormati dan mengayomi pendapat warganya sebagai bantuan bagi beliau dan timmnya demi semakin mempuyakan kesejahteraan bersama di negeri ini. Sikap Presiden Jokowi itu memberikan satu teladan luar biasa bagi kita semua tentang sikap ksatria untuk berani merangkul bukan menyingkirkan.

Orang sukses yang hebat menunjukkan kualitas dan jati dirinya dengan mengapresiasi dan memberdayakan sesama, bukan meruntuhkan nasib sesama. Orang hebat merangkul dan memberi kehidupan kepada sesama, bukan sebaliknya mematikan-menyingkirkan. Orang bijak mengunakan sikap positif konstruktif guna mengubah sikap negatif destruktif demi sesuatu yang lebih luhur dan demi kepentingan banyak orang.

Apa pesannya refleksi ini untuk saya?

Selamat merenung, Tuhan memberkati.

Oleh: P John Masneno, SVD (Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub)

 
Last modified on Friday, 28 August 2020 15:06

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search