Sahabat-sahabat Tuhan ytk!
Salam jumpa lagi melalui Ulasan Biblis Spiritual (UBS) akhir pekan III Bulan Juni 2020. Tujuh hari telah kita lalui dan sudah pasti ada banyak hal dan peristiwa yang kita alami sepanjang pekan ini. Di tengah sikon zaman ini yang suka membatasi ruang dan waktu bagi Tuhan, kita mau hening sejenak meluangkan beberapa menit dari 10.80 menit yang dianugrahkan Tuhan untuk kita di pekan ini untuk melihat kembali (review) apa yang telah terjadi dan merangkum (resume) seluruh perjalanan di pekan ini menjadi suatu hikmah kehidupan bagi kita untuk langkah-langkah hidup kita selanjutnya.
Dari sekian pengalaman dan hikmah yang kita dapatkan sepanjang pekan kita, kita diajak melalui UBS ini untuk melihat kembali (review) pesan-pesan penting dari Sabda Tuhan yang didalami sepanjang minggu ini:
- Ada pesan penting bagi kita untuk mengikuti ajakkan Musa yang berupaya meyakinkan umat Israel untuk tetap setia percaya dan mengandalkan Tuhan dalam ziarah mereka menuju Kanaan.
- Ada ajaran iman Yesus tentang daging dan darahNya sebagai ransum hidup manusia di dunia dan di akhirat.
- Ada pesan dari kisah mencekam tentang pembunuhan Nabot akibat kerakusan raja Ahab merampas kebun anggur Nabot yang dimuluskan oleh siasat jahat Izebel, istri Ahab.
- Ada pesan tentang konflik bathin Elia, Nabi Tuhan yang mau menerapkan hukum ‘gigi ganti gigi’ kepada Ahab dan Izebel yang menumpahkan darah Nabot, orang tak bersalah itu, namun Elia harus patuh pada kehendak Tuhan untuk mengampuni Ahab dan Izebel.
- Ada pesan dari kisah iman tentang keyakinan iman Elisa yang membuatnya bisa mewarisi kemampuan sakti yang dianugrahkan Tuhan kepada Elia pendahulunya.
- Ada kelanjutan pesan dari pekan lalu tentang ajaran Sabda Bahagia Yesus tentang: pengampunan, mengasihi musuh, dan doa.
Dari sekian banyak pesan Sabda Tuhan sepanjang pekan ini, kita diajak melalui UBS ini untuk merangkum (resume) semuanya dalam satu topik utama yang menampilkan satu kebenaran sejati bagi kita semua yakni tentang PERAN HATI dalam hidup dan perjuangan kita. Fokus perhatian ini diinspirasi oleh dua hari raya yang dirayakan umat Katolik di pekan ini yakni Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus pada hari Minggu 14 Juni 2020 dan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus pada Jumat 19 Juni kemarin. Inti kedua Hari Raya ini mau menampilkan kesaksian hidup Yesus sebagai bukti nyata kebenaran ajaran-Nya termasuk ajaranNya tentang Sabda Bahagia yang kita dalami selama dua pekan ini.
Mengapa Yesus mampu memadukan ajaran dan tindakanNya menjadi satu-kesatuan kesaksian yang apik?
Tentu jawaban pertama dan terutama karena Dia adalah Anak Allah yang datang ke dunia dan memberikan contoh nyata bagi kita bagaimana supaya kita bisa menggapai hidup sejahtera dan bahagia, baik di dunia sekarang ini maupun di dunia akhirat nanti. Yesus mempresentasikan suatu hidup yang berpusat pada HATI-Nya yang senantiasa menyatu dengan Allah BapaNya dalam kekuatan Roh Ilahi.
HATI yang dimaksud di sini merupakan suatu simbolisasi tempat sentral di mana segala sesuatu bermula dan menjadi pengarah hidup dan aktifitas manusia. Ketulusan dan kebersihan hati menjadi fokus perhatian ajaran Yesus tentang Sabda Bahagia atau Kotbah di Bukit. Dan Hati Yesus menjadi prototipe HATI ideal itu. Alasannya karena Hati-Nya benar-benar menyatu dengan dengan Bapa-Nya dalam relasi yang akrab dengan Bapa-Nya yang penuh kemurahan cinta dan belaskasih kepada semua orang tanpa kecuali. Kesediaan Yesus meluangkan raung dan waktu untuk menjalin relasi bathin dengan BapaNya dalam doa, membuat hatiNya semakin memacarkan kebenaran-kebenaran sejati melalui ajaran-ajaran-Nya yang penuh daya yang menghidupkan.
Dan hal yang mengesankan adalah upaya nyata Dia mewujudnyatakan ajaran-Nya dalam tindakan konkret: yang sakit disembuhkan, yang lapar diberi makan, yang tersesat dibawa ke jalan yang baik dan benar, yang mati dibangkitakan. Dan tindakan agung yang memahkotai semua karya kasihNya yakni kerelaan untuk menumpahkan darahNya dan mengorbankan nyawaNya di salib demi menebus dunia manusia.
Kalau Ahab dan Izebel merampas kebun anggur Nabot untuk memuaskan dahaga cinta materi duniawi, maka Yesus justru memberikan tubuh dan darah-Nya kepada manusia menjadi kekuatan dan pemuas dahaga kebagaiaan sejati. Kalau Ahab dan Izebel menumpahkan darah Nabot dan mengorbankan nyawanya demi suatu kebahagian diri mereka yang sebenarnya semu, maka Yesus justru sebaliknya menumpahkan darahNya dan mengorbankan nyawa sebagai tebusan bagi seluruh manusia demi kebahagiaan kekal.
Kalau Elia menghendaki penerapan hukum gigi ganti gagi kepada Ahab dan Izebel yang telah membunuh Nabot, maka Yesus mengajarkan pengampunan, dan Dia wujudnyatakan dengan mengampuni semua orang yang menolak Dia, dan terlebih memohon kepada Allah mengampuni orang-orang yang menyiksa dan menyalibkan Dia: ‘ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.’
Kalau Raja Ahab menyesatkan umat Tuhan berbalik dari Yahwe dan menyembah serta mencari rasa aman semu pada Baal, maka Yesus sebaliknya menghantar umat manusia mengenal dan mencintai Allah, Sumber dan Penjamin hidup sejati manusia. Yesus mengajarkan jalan-jalan kebaikan dan kebenaran serta hidup sejati yang disatukan dalam tindakan kasih yang nyata: mengubah gelap menjadi terang, mengubah senggara dan duka menjadi sukacita, mengubah kematian menjadi kehidupan, mengarahkan kita dari yang semu ke yang sejati.
Maka tak berlebihan bila Gereja memberikan pengakuan dan penghormatan khusus kepada Hati Yesus sebagai Hati Yang Mahakudus karena Hati-Nya sungguh memancarkan kekuatan kasih dan belaskasih Allah kepada umat manusia. Hati yang memancarkan keyakinan sejati dan kokoh kepada Tuhan sebagai penjamin sejati hidup dan kebahagiaan manusia serta rela memberikan tubuh dan darahNya sebagai santapan dan ransom hidup sejati. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman (Yohanes 6:54). Hati-Nya memancarkan cahaya kebenaran sejati bagi manusia melalui keserasian apik antara ajaran dan tindaka-Nya. Hati yang telah terbukti mampu memberikan jaminan harapan, ketenangan, kedamaian dan sukacita bagi orang yang terbeban: ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.’ (Matius 11:28).
Kehadiran dan peran Saudara/I bagi banyak orang hingga saat ini menjadi berkat bagi sesama karena paling kurang karakter-karakter Hati Kudus ini ada dalam HATI saudara/I. Maka bacaan-bacaan dan dua perayaan besar dalam pekan ini mengajak kita menjadikan hati kita seperti Hati Yesus yang Mahakudus:
- Yang menaruh keyakinan kokoh pada Allah sebagai sumber dan penjamin hidup manusia. Covid mengajar kita banyak hal tentang kebenaran pentingnya mengandalkan Tuhan dengan hati yang tulus.
- Yang setia menjalin relasi erat dengan Allah sehingga kita senantiasa mendapatkan kekuatan kasih Allah dalam diri kita. Kiranya doa Bapa Kami yang kita doakan setiap hari membantu kita semakin mempererat relasi kita dengan Bapa.
- Yang iklas dan konsisten menghadirkan kebenaran dan kasih serta belas kasih Allah melalui kata dan tindakan konkret kita kepada sesama sehingga dengan melihat kesaksian hidup kita yang apik, mereka pun boleh menata hidup mereka sesuai Ajaran Tuhan sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup sejati.
Dengan segala kemanusiaan kita (kelebihan dan keterbatasan kita) kita terus berupaya menata hidup kita seperti Hati Kudus Yesus. UBS ini ditutup dengan dengan doa dalam bentuk lagu. Syair Lagu HATI YESUS (Yubiate No. 420) ditampilkan di sini sebagai doa dan bahan refleksi serta ajakan bagi kita untuk senantiasa menimba kekuatan dan kesegaran dari Hati Yesus yang Mahakudus agar kita pun mampu meneladani-Nya sehingga hidup kita berdayaguna juga seperti Yesus bagi sesama kita.
- Hati Yesus hati Tuhan kami, sumber yang menghidupkan jiwa. Yang mau minum dari sumber ini akan hidup hingga selamanya. Sudilah bukakan kami mata air yang Ilahi. Hati Yesus Hati Tuhan kami, segarkanlah jiwa yang letih.
- Jalan jiwa yang menuju Surga, amat sulit dan sangat sempit. Mati jiwa karena berdahaga bila lupa mata air hidup. Sudilah bukakan kami mata air yang Ilahi. Hati Yesus Hati Tuhan kami, segarkanlah jiwa yang letih.
- Bumi ini tempat pengembara maka jiwa kami merana, tapi pasti jadi segar pula boa disirami rahmat limpah. Sudilah bukakan kami mata air yang Ilahi. Hati Yesus Hati Tuhan kami, segarkanlah jiwa yang letih.
Hati Yesus Yang Mahakudus doakan, mampukan dan berkati kami selalu. Amin
Oleh P John Masneno, SVD, (Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub)