Sahabat-sahabat Tuhan ytk,
Salam jumpa lagi melalui Ulasan Biblis Spiritual edisi perdana di Tahun 2021 ini. Salam Natal dan Tahun Baru 2021 untuk kita semua. Mengikuti ucapan dan ungkapan hati melalui ucapan-ucapan Natal dan Tahun Baru pada umumnya menampilkan pesan bernada harapan agar bisa menjalani Tahun Baru 2021 ini dengan aman, damai, sehat rohani jasmani, lancar, bahagia serta dilimpahi berkat rohani dan jasmani pula. Inilah impian dan harapan yang kita semua dambakan dalam perjalanan kita dari tahun ke tahun termasuk di tahun yang baru ini.
Sudah pasti ada banyak sumber dan pihak yang bisa kita jadikan sebagai tumpuan harapan untuk membantu kita menggapai impian-impian tersebut. Namun kita semua pasti mengamini bahwa Tuhan masih menjadi sumber dan garansi terbaik yang bisa menjamin kita mendapatkan semua yang disebutkan di atas. Inilah inti pesan yang ditampikan Sabda Tuhan pekan Panampakan Tuhan ini. Allah yang kita imani penuh kasih perhatian kepada kita dan sanggup memberi pertolongan kepada manusia termasuk di situasi manusia tak berdaya lagi.
Injil Kamis, 7 Januari lalu menampilkan visi misi Yesus Kristus, Putra Allah yang diutus Bapa sebagai Immanuel (Allah yang selalu bersama kita) dan siap menjadi penolong kita: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang (Lukas 4:18-19)
Proklamasi keselamatan Tuhan itu tidak sekedar bualan kata-kata hampa melainkan suatu pernyataan visi misi luhur yang ditunjukkan dalam kata dan tindakan-Nya:
- Mengunjungi berbagai wilayah, mengajar dan menyembuhkan orang dari berbagai sakit penyakit dan kelemahan (Injil hari Senin, 4 Januari)
- Memberi makan kepada ribuan orang (Injil Selasa 5 Januari)
- Menenangkan serangan badai yang melanda perahu para murid-Nya (Injil Rabu 6 Jan.)
- Menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Injil hari Jumat 7 Januari kemarin)
Menyimak karya-karya Tuhan tersebut, kita diyakinkan bahwa Kristus sungguh datang sebagai Immanuel, penebus dan penolong umat manusia baik secara umum maupun secara pribadi. Dan hal ini menjadi peneguhan bagi kita untuk terus menaruh iman harapan kita pada Tuhan sebagai garansi terbaik bagi perjalanan hidup kita di tahun 2021 ini. Kisah-kisah biblis yang ditampilkan kita kepada kita di pekan Penampakan Tuhan ini tidak sekedar menjadi suatu memorial akan apa yang terjadi pada masa silam, melainkan suatu ajakkan bagi kita untuk menaruh keyakinan iman dan harapan serta kasih sejati bahwa Allah senatiasa menyertai kita di 2021 ini. Meskipun 2021 masih penuh tanda tanya akan apa yang terjadi di tahun ini, termasuk ancaman Covid-19 yang masih enggan menjauh dari kita, namun kita percaya Tuhan yang sama yang telah menjamin hidup kita pada tahun-tahun sebelumnya, adalah Tuhan yang sama yang menjadi andalan dan tumpuan harapan kita juga di 2021 ini.
Sikap para murid yang salah memahami kehadiran TUHAN sebagai HANTU saat badai mengancam mereka, menjadi bahan refleksi yang perlu kita direnungkan:
- apakah kita sungguh beriman kokoh pada Tuhan, mengenal kehadiran-Nya dan mau terbuka seperti Si Kusta memohon dan bersedia menerima tawaran pertolongan Tuhan?
- Apa saja yang masih mempengaruhi cara berpikir saya sehingga sering salah memaknai kehadiran Tuhan dan karya pertolongan-Nya dalam hidupku?
Sikap Si Kusta yang terbuka meminta bantuan dari Tuhan menjadi satu bahan refleksi bagi kita di tengah situasi dunia kita saat ini: apakah Tuhan masih menjadi andalan dan penolong utama saya, atau saya lebih percaya pertolongan manusia dan bantuan teknologi mutakhir saat ini? Sikap bingung dan tak berdaya kita menghadapi covid-19 menjadi suatu alarm serius bagi kita semua bahwa tumpuan harapan pada pengetahuan dan kemampuan manusia TERNYATA TERBATAS DAN TAK MAMPU MEMBERIKAN GARANSI ABADI KETIKA MANUSIA HARUS BERURUSAN DENGAN MATI ATAU HIDUP. Maka bolehlah meminta bantuan manusia tapi jangan pernah melalaikan dan mengabaikan peran Tuhan sebagai penolong sejati.
Semakin melalaikan hal ini akan semakin tumbuh ketakutan dan kecemasan khususnya di saat semua garansi pengetahuan dan teknologi yang diandalkan sudah tidak mempan lagi daya kerjanya menolong kita. Iman mendapat tempat dalam situasi ini untuk menyingkap dan menyatakan suatu kebenaran sejati yang telah diamini nenek moyang kita sejak dulu kala bahwa pada Allah yang Mahakuasa dan Penolong sejati ada garansi kekuatan yang sanggup mengusir ketakutan, kecemasan, ketakberdayaan, kegelapan, kekalutan, kepanikan dll. Kalau bantuan teknologi membantu kita datang dari luar diri kita, maka Iman menjadi jembatan tol yang menghubungkan diri kita (dari dalam diri kita) dengan Allah yang Mahakuasa sehingga kita mendapatkan ketenangan budi, jiwa, hatin bathin.
Di akhir UBS ini, kita disuguhi 5 pemahaman dan sekaligus tips bertolak dari Sapaan Sabda Tuhan pekan ini, yang bisa membantu kita dalam ziarah kita di 2021 ini:
- Perayaan Natal bukan sekedar seremoni memorial akan kelahiran Tuhan 2000 tahun silam, melainkan suatu pernyataan kasih Allah bagi kita di zaman ini bahwa Allah senantiasa hadir dan tinggal bersama kita juga di zaman ini. Maka kesediaan menghidupakan seruan Santo Yohanes untuk semakin menaruh iman, harapan dan kasih pada Tuhan akan sangat besar manfaat bagi ziarah kita di 2021 ini.
- Sikap para murid yang salah menyangka kehadiran TUHAN sebagai HANTU menjadi suatu ajakan bagi kita untuk perlu berhati-hati terhadap mindset-mindset keliru yang ada dalam kehidupan sosial yang sering mempengrahi cara berpikir dan sikap kita.
- Sikap Si Kusta yang mau meminta pertolongan pada Tuhan mengajak kita merenung: kepada siapa saya meminta pertolongan khususnya dalam urusan dengan hal-hal yang hakiki menyakut hidupku. Ketepatan menaruh harapan dan pertolongan kita akan semakin mudah membantu kita mengatasi tantangan-kesulitan yang kita alami. Sebaliknya salah meminta bantuan bisa menjadi boomerang bagi kita sendiri.
- Sikap Yesus yang selalu mencari waktu di tengah aktifitasnya untuk berdoa menjadi suatu tips bagi kita untuk senantiasa memberi ruang dan waktu guna mengisi baterai HP diri kita dengan kekuataan kasih dan kuasa Allah, sumber dan andalan hidup kita. Kita perlu menyadari dan menghindari slogan-slogan keliru tentang waktu dan ruang untuk Tuhan yang terkesan sebagai anjuran baik, padahal hanya meminimalisir (mengurangi) porsi waktu dan ruang kita bersama Tuhan. Orang yang semakin mengakui peran hakiki Tuhan dalam hidupnya akan semakin memberi porsi waktu dan ruang untuk Tuhan.
- Di tengah dunia yang cenderung membesarkan nama dan popularitas diri sendiri, semangat hidup Santu Yohanes Pembantis, untuk membiarkan Allah semakin besar dan dirinya semakin kecil (Injil hari ini), akan sangat manfaatnya bagi perjalanan kita di 2021. Dan kita lebih bahagia menghidupi semangat demikian karena Tuhan yang kita agungkan akan semakin memberkati hidup kita.
Selamat merenung, Tuhan selalu menyertai dan memberkati kita sepanjang 2021 ini. Amin
Oleh P John Masneno, SVD (Pengurus Pusat Spiritualitas Sumur Yakub)