Semua kita berasal dari keluarga. Dan semua kita merasa akrab dengan keluarga kita. Hubungan darah yang mengikat tali kekeluargaan kita. Yesus hari ini memandang keluarga bukan hanya dari hubungan darah. Saudara dan saudari bagi Yesus adalah mereka yang mau menjalankan Kehendak Tuhan dalam hidupnya. Dalam hidup bermasyarakat, apa yang dikehendaki oleh Yesus tadi kedengarannya sulit. Namun kalau kita mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh Yesus, maka kemanusiaan kita akan menjadi jauh lebih kaya.
Sabda Tuhan bisa menjadikan kita saudara dalam keseharian. Pernah seorang pemuda desa asal Flores untuk pertama kali pergl merantau mencari kerja di sebuah kota besar. Segala sesuatu terasa asing buat dia. Pagi itu dia berani berjalan kaki sepanjang trotoar jaIan. Dan dia menemukan gereja dan ada orang-orang yang sedang masuk ke dalam gereja itu. Pemuda ini pun berani masuk ke dalam gereja itu. Dan ia sangat bersyukur bahwa dalam gereja itu dirayakan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi itu, ia langsung merasakan bahwa semua orang yang ada dalam Gereja itu adalah saudara dan saudari se-Bapa. Kedekatan Yesus dengan umat yang dilayaniNya menjadikan Yesus memiliki banyak saudara, banyak saudari.
Apa yang diperbuat oleh Yesus hari ini sungguh wajar. Tugas Yesus yang hadir di tengah dunia adalah untuk menjadi berkat bagi orang lain. Yesus tidak terikat rasa kekeluargaan dalam melayani orang lain. Ini menjadi model untuk kita dalam melayani.
Salah satu beban yang cukup besar membelenggu kita dalam mengikuti Yesus zaman ini di sini adalah primordialisme suku dan juga primordialisme keluarga. Misalnya saja, ada imam atau suster yang kemana-mana bertugas selalu mencari orang yang dari satu kampung dengan dia. Ada imam atau suster yang akan menempatkan orang-orang seasalnya disekitar lingkup kerjanya. Seolah-olah orang Iain tidak ada dan tidak mampu. Atau, ada imam yang membawa saudara atau saudarinya dari kampung halamannya untuk dijadikan karyawan di pastorannya. Kita patut belajar dari Yesus. Seperti Yesus, saudara kita itu bukan saja mereka yang sedarah dengan kita. Saudara kita adalah mereka yang berada di sekitar kita. Mereka yang menegur kita, mereka yang mengunjungi kita, mereka yang mengobrol dengan kita. Mereka yang berani curhat dengan kita . Semoga kita bisa memahami maksud Yesus dalam bacaan Injil hari ini.