Renungan

Tuesday, 22 September 2020 09:21

Renungan harian : Selasa, 22-9-2020

Written by Pastor Maxi Seno, SVD
Renungan harian : Selasa, 22-9-2020 dok. Sumur Yakub

Semua kita berasal dari keluarga. Dan semua kita merasa akrab dengan keluarga kita. Hubungan darah yang mengikat tali kekeluargaan kita. Yesus hari ini memandang keluarga bukan hanya dari hubungan darah. Saudara dan saudari bagi Yesus adalah mereka yang mau menjalankan Kehendak Tuhan dalam hidupnya. Dalam hidup bermasyarakat, apa yang dikehendaki oleh Yesus tadi kedengarannya sulit. Namun kalau kita mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh Yesus, maka kemanusiaan kita akan menjadi jauh lebih kaya.

Sabda Tuhan bisa menjadikan kita saudara dalam keseharian. Pernah seorang pemuda desa asal Flores untuk pertama kali pergl merantau mencari kerja di sebuah kota besar. Segala sesuatu terasa asing buat dia. Pagi itu dia berani berjalan kaki sepanjang trotoar jaIan. Dan dia menemukan gereja dan ada orang-orang yang sedang masuk ke dalam gereja itu. Pemuda ini pun berani masuk ke dalam gereja itu. Dan ia sangat bersyukur bahwa dalam gereja itu dirayakan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi itu, ia langsung merasakan bahwa semua orang yang ada dalam Gereja itu adalah saudara dan saudari se-Bapa. Kedekatan Yesus dengan umat yang dilayaniNya menjadikan Yesus memiliki banyak saudara, banyak saudari.

Apa yang diperbuat oleh Yesus hari ini sungguh wajar. Tugas Yesus yang hadir di tengah dunia adalah untuk menjadi berkat bagi orang lain. Yesus tidak terikat rasa kekeluargaan dalam melayani orang lain. Ini menjadi model untuk kita dalam melayani.

Salah satu beban yang cukup besar membelenggu kita dalam mengikuti Yesus zaman ini di sini adalah primordialisme suku dan juga primordialisme keluarga. Misalnya saja, ada imam atau suster yang kemana-mana bertugas selalu mencari orang yang dari satu kampung dengan dia. Ada imam atau suster yang akan menempatkan orang-orang seasalnya disekitar lingkup kerjanya. Seolah-olah orang Iain tidak ada dan tidak mampu. Atau, ada imam yang membawa saudara atau saudarinya dari kampung halamannya untuk dijadikan karyawan di pastorannya. Kita patut belajar dari Yesus. Seperti Yesus, saudara kita itu bukan saja mereka yang sedarah dengan kita. Saudara kita adalah mereka yang berada di sekitar kita. Mereka yang menegur kita, mereka yang mengunjungi kita, mereka yang mengobrol dengan kita. Mereka yang berani curhat dengan kita . Semoga kita bisa memahami maksud Yesus dalam bacaan Injil hari ini.

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search