Sahabat-sahabat Tuhan ytk,
Salam jumpa lagi melalui Refleksi Biblis hari ini Selasa 17 November 2020. Multi pesan yang ditampilkan bacaan-bacaan suci hari ini semakin meneguhkan keyakinan kita bahwa Sabda Tuhan memiliki daya cahaya kebenaran bagi hidup kita.
Maka sembari merenungkan inspirasi-inspirasi telah didapatkan ketika membaca Sabda Tuhan har ini, kita diajak melalui renungan ini mengarahkan fokus perhatian kita pada teks Injil hari ini tentang kisah Zakheus, Si Pemungut Cukai yang menjamu Yesus di rumahnya. Teks biblis ini membantu kita merenungkan perjalanan hidup dan pertumbuhan iman kita kepada Tuhan sesuai pengalaman-pengkalan hidup yang kita alami.
Kisah hidup Zakheus tersebut mengingatkan kita bahwa dalam diri setiap orang ada impian-impian hidup yang hendak diperjuangkan; ada yang sifatnya kekal tetapi ada juga yang sifatnya sementara dan duniawi. Seperti Zakheus, kita pun menyadari bahwa dari hal-hal yang kita cari dan hasiI-hasil yang telah kita raih bisa memenuhi dambaan jiwa kita. Meskipun dia sudah kaya raya secara material namun ada hal yang dirasa masih kurang. Kita pun menyadari bahwa ada hal lain yang lebih penting dalam hidup, dan biasa pencerahan demikian mendorong kita mencarinya seperti yang dilakukan Zakheus.
Faktor tubuhnya yang pendek membuat dia tidak mampu melihat Tuhan, maka dia berusaha memanjat pohon agar bisa melihat Tuhan. Ternyata niat dan perjuangannya itu menjadi jembatan penghubung yang mendatangkan rahmat dan berkat bagi dirinya dan keluarganya. Tuhan yang penuh kasih perhatian, bukan hanya menyapa dia secara personal, namun Tuhan menawarkan kerelaan-Nya mengunjungi Zakheus sekeluarga di rumahnya. Sungguh suatu surprise yang menakjub bagi Zakheus. Sukacitanya yang luar biasa membuat dia rela memberikan separuh dari harta miliknya kepada orang miskin dan mengembalikan uang yang diperas dari sesamanya. Suatu semangat luhur tumbuh dari perjumpaan dengan Tuhan.
Pengalaman yang dialami Zakheus ini membenarkan ajaran iman yang disampaikan dalam bacaan I hari ini: Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku (Wahyu 3:20).
Inilah pengalaman iman Zakheus yang juga dialami oleh St. Elisabeth dari Hungaria, St. Gregorius Thaumaturgos, St Gregorius dari Tours dan St. Dionisius Agung yang dipestakan hari ini. Dari kisah hidup mereka memberikan beberapa hal penting untuk direnungkan:
- Perlunya kesadaran dari dalam diri akan keterbatasan yang kita miliki dalam diri. Dengan kesadaran ini akan mendorong kita mencari solusinya.
- Perlunya kerinduan dalam diri untuk melihat dan bertemu Kerinduan ini akan mendorong kita mencari cara sehingga bisa berjumpa dengan Tuhan.
- Tuhan yang penuh kasih perhatian akan lebih memperhatikan kita bila kita sendiri memiliki kerinduan dan usaha untuk bertemu Dia.
- Kerelaan yang tulus menerima dan memberi yang terbaik bagi Tuhan akan menumbuhkan semangat hidup baru untuk menjalani hidup menurut nilai-nilai mulia seturut jalan kebenaran sejati yang diajarkan Tuhan.
Selamat merenungkan, Tuhan memberkati kita selalu.
Oleh P John Masneno SVD (Pengurus Pusat Spiritualitas Sumur Yakub)