Sabda Yesus tentang diri-Nya sbg roti hidup rupanya mengguncangkan iman orang banyak yang mendengarnya pada waktu itu. Mereka mengatakan bahwa perkataan Yesus itu keras, siapakah yang sanggup mendengarnya? (Yoh 6:60). Sabda Yesus itu tidak hanya mengguncangkan iman mereka, melainkan juga membuat mereka memilih untuk mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Yesus (Yoh 6:66).
Peristiwa ini sungguh ironis sebab perkataan-perkataan yang disampaikan Yesus itu mengandung roh dan kenenaran yg menghidupkan (Yoh 6:63. Meskipun demikian banyak dari para murid yang tadinya mengikuti Yesus berpaling dan meninggalkan Yesus.
Peristiwa ini menunjukkan kepada kita bahwa motivasi dari para murid yang pergi meninggalkan Yesus setelah mendengarkan Sabda-Nya tentang roti hidup tidak berlandaskan motivasi yang digerakkan oleh roh, sehingga ketika mendengarkan sabda Yesus yang menantang, iman mereka menjadi goncang.
Yesus mengajarkan kepada mereka yang memilih untuk mengikuti-Nya agar mengikuti dorongan roh bukan dorongan daging, sebab roh itulah yang memberi hidup sebaliknya daging sama sekali tidak berguna (Yoh 6:63). Para murid yang memilih untuk mengundurkan terdorong untuk mengikuti Yesus karena mereka menyangka bahwa Yesus adalah sosok yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan lahiriah mereka. Inilah yang membuat mereka belum mampu memahami sabda Yesus yang mengajak mereka untuk hidup dalam tuntunan roh Allah.
Sabda Tuhan dalam bacaan injil pada hari ini mengajak kita semua yang telah memilih untuk mengikuti Yesus secara bebas untuk memurnikan kembali motivasi panggilan iman kita. Apakah yang menggerakkan hati kita untuk mengikuti Dia? Apakah kita tergerak untuk mengikuti Dia karena sabda dan teladan hidup-Nya ataukah kita mengikuti Dia karena kita mengharapkan agar Dia memberikan keuntungan-keuntungan bagi kita?
Sabda Tuhan hari ini juga menyadarkan kita untuk membangun rumah iman kita di atas dasar motivasi yang luhur berdasarkan fondasi iman yang kokoh akan Tuhan sbg sumber hidup kita. Motivasi iman yang hanya mengikuti keinginan daging akan menghancurkan bangunan iman itu sendiri, tetapi motivasi yang mengikuti dorongan Roh Kudus akan membuat bangunan iman itu tetap kokoh berdiri.
Semoga kita mampu mempertahankan iman kita akan Kristus, dan bersedia mengikuti arahan RohNya sehingga kita setia mengikuti Dia dalam segala situasi kehidupan kita.
Tuhan memberkati kita selalu
Oleh : P. Natalius Suryanto, SVD
(Misionaris Sabda Allah yang akan berkarya di Hongkong)