Refleksi

Displaying items by tag: refleksi bulan september

Wednesday, 26 September 2018 09:58

DOA BERMULA DARI KEHENINGAN

Keheningan hati, keheningan jiwa, keheningan raga. Bila hidup tak tenang, berjalan tanpa arah, hampa tanpa makna, terhempas badai ketiadaan, janganlah kita lari pada kesibukan demi kesibukan. Jangan kita berharap hanya pada sesama. Tetapi datanglah pada keheningan: keheningan diri, keheningan jiwa dan hati. Di sana kita dikuatkan, disegarkan dan diarahkan.
Bila kita sedang marah: karena pekerjaan, karena sesama, karena dunia, karena Tuhan, karena atasan kita. Janganlah kita menyalahkan siapa-siapa. Pandanglah diri sendiri dalam diam dan hening. Di sana kita menemukan jawaban. Pasti dalam diri kita sendirilah, sumber segala kecemasan dan kemarahan itu.
Bila kita sedih, sedih, gusar dengan diri sendiri, tak berkecil hati karena itu bagian dari dinamika kehidupan. Hadapilah dengan sabar, tenanglah, luangkan diri untuk hening, di sana tentu ada pemulihannya.

Bila kita terlalu sibuk dengan pekerjaan pekerjaan akan menyita waktu untuk diri sendiri, usahakan ciptakan keheningan dalam hati kita.
Pekerjaan kita kita hadapi dengan senang dan gembira, pekerjaan akan membawa kenikmatan dan kedamaian.

Tak kala kita terlalu banyak melihat, kita tak akan mampu ‘melihat’ apa-apa. Mata melihat tapi tak ‘melihat’. Mata memandang tapi mungkin hampa. Tak ada yang memberi makna pada hidup. Mundurlah sejenak, merenungkannya dalam keheningan. Keheningan akan mengajarkan kita melihat dalam semangat dan terang semangat baru.

Saudara-saudari yang terkasih

Berjalan dalam keheningan tak selalu harus menjauhkan diri dari sesama melainkan mencari hatinya tanpa menggunakan kata, dekat dengan mereka sebagai sesama dan terlebih dengan Tuhan. Sebab berada bersama mereka dalam Tuhan melalui keheningan berarti mencintai. Sebab cinta Tuhan mengalir dalam keheningan seperti cahaya yang menerangi pribadi kita masing-masing. Hanya dalam keheningan bathin, Tuhan menciptakan semua insan, memelihara dan menuntun semuanya kepada keabadian hidup yang sebenarnya.

Dikelilingi keheningan maha dasyat Allah -yang adalah keheningan dan kebesaran- memanggil kita dengan nama kita masing-masing ke dalam keadaan semula. Keadaan yang murni, yang polos. Saat kita bersatu denganNya dan menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran.

Oleh Sr Yosefin, SSpS. (Suster Misionaris Abdi Roh Kudus berkarya sebagai aktifis kemanusiaan – Koordinator Komisi JPIC Provinsi SSpS Flores Bagian Barat)

Published in Refleksi
Thursday, 13 September 2018 14:58

PERLUNYA VITAMIN B & C ROHANI DALAM HIDUP

Terinspirasi oleh teks Injil Lukas 5:33-39 kita diajak merenungkan satu dua point inspiratif berikut yang memiliki hubungan erat satu sama lain.

ATURAN YANG MEMERDEKAKAN
Perumpamaan Yesus ini sebenarnya mau mengkritik orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang terlalu kaku mempraktekan aturan keagamaan mereka sehingga mereka menjadi sangat regoristik –terpaku pada aturan. Padahal aturan keagamaan mestinya menjadi sarana yang mengatur, mengarahkan dan menghantar umat Tuhan merasakan damai dan sukacita saat bertemu Tuhan dalam doa dan perayaan. Prakter keagamaan demikian akhirnya membuat orang menjadi kaku dan bisa kekurangan bahkan ketiadaan vitamin B-Vitamin Bahagia- di hadapan Tuhan.

Inilah alasan Yesus mengajak kita menghindarkan diri kita praktek keagamaan demikian karena bisa membuat kita kekurangan Vitamin B rohani yakni kebahagiaan, damai, suka cita dalam doa dan perayaan iman. Sebab efek negative dari orang yang kekurangan atau ketiadaan Vit-B sebagaimana dipraktekan oleh kaum Farisi yakni memiliki pandangan yang buruk tentang kebaruan dan pembaharuan. Maka melalui perumpamaan ini Yesus mau menekankan pentingnya sukacita hati dan jiwa saat bersama Tuhan. Mendapatkan Vit-B - Bahagia- harus menjadi yang tujuan utama bertemu Tuhan.

TUHAN SELALU MENJADI SUMBER SUKACITA
Kita mencari dan mau selalu bersama Tuhan karena pada Dia lah ada sukacita sejati. Maka kiranya kita selalu meluangkan ruang dan waktu menyadari kehadiran Tuhan yang membuat kita merasa damai dan sukacita. Kiranya Vit-B rohani yakni Bahagia tidak pernah hilang dari kehidupan orang-orang Kristen.

Vit-B BERSUMBER PADA Vit-C.
Bahagia selalu datang dari Cinta yang tulus iklas penug pengorbanan dan selalu mengutamakan sesama. Dengan demikian hidup kita merupakan suatu perayaan yang selalu menghadirkan Tuhan. Semoga hidup kita selalu seperti pesta perkawinan yang mengarahkankan kita mengupayakan Vit-C –cinta- dan menjalani hidup dengan Vit-B – Bahagia.

Oleh RD. Dus Bone.Pr. (bertugas di Paroki St. Fransiskus Asisi Kolhua Kupang)

Published in Refleksi

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2024 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search