Friday, 07 August 2020 15:42

MENDENGARKAN DAN MENGIKUTI BIMBINGAN TUHAN JALAN MENUJU BAHAGIA

Written by John Masneno
MENDENGARKAN DAN MENGIKUTI BIMBINGAN TUHAN JALAN MENUJU BAHAGIA dok. Sumur Yakub

Sabahat-sahabat Tuhan ytk!

Salam jumpa lagi melalui Ulasan Biblsi Spiritual (UBS) di pekan II bulan Agustus ini. Pada tempat pertama kita patut bersyukur atas segala tuntunan perlindungan dan berkat-berkat Tuhan yang telah kita terima sepanjang pekan ini. Kita sudah menggunakan 1080 menit di pekan ini untuk berbagai aktifitas; untuk tugas-tugas kita; dan untuk berbagai hal yang kita lakukan sepanjang pekan ini. Sekarang mari kita luangkan beberapa menit dari 1080 menit di pekan ini untuk merenungkan satu pesan inti yang disampaikan kepada kita melalui Sabda Tuhan sepanjang pekan Biasa XVIII ini.

Fokus perhatian kita di UBS ini berkaitan dengan satu kebutuhan dasar kita dalam menziarahi hidup kita yakni perlunya penuntun dalam ziarah suka duka hidup ini. Melalui Peristiwa Yesus Dipermuliakan di Gunung Tabor yang dirayakan pada Kamis 6 Agustus, kita diteguhkan bahwa Allah merupakan penjamin hidup utama kita. Hadirnya dua sosok Musa dan Elia pada peristiwa di Tabor mewakili orang-orang yang dipakai Allah dalam Perjanjian Lama untuk mewujudkan karya kasih perhatian-Nya kepada manusia.

Maka kehadiran mereka (Musa dan Elia) bersama Yesus di Tabor mau meyakinkan kita untuk semakin percaya bahwa Allah yang kita imani adalah ALLAH YANG MENYEJARAH karena Allah yang sama yang menjamin dan menuntun hidup manusia sejak awal mulia hingga keabadian nanti. Kalau di Perjanjian Lama, Tuhan menuntun umatNya melalui para Nabi dan Raja, maka di Perjanjian Baru ini, Allah hadir secara nyata dalam diri Yesus Putra-Nya guna menuntun manusia ke jalan yang baik dan benar serta kebahagiaan sejati. Karena itu kita diajak untuk MENDENGARKAN DIA sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup Sejati: Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.

Injil sepanjang pekan ini menunjukkan kehadiran dan karya-karya Allah yang penuh kasih perhatian kepada manusia bukan hanya dengan ajaran dalam kata tetapi juga dalam aksi nyata.

  • Orang lapar diberi makan bahkan secara ajaib melalui peristiwa perbanyakan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan bagi lima ribu orang lebih (Injil hari Minggu dan hari Senin).
  • Orang yang tersesat dituntun ke jalan yang benar; ajaran keliru diperbaikiNya. Penjelasan Yesus tentang apa yang menjasiskan orang di Injil hari Selasa, 4 Agustus lalu membuktikan hal ini.
  • Orang sakit disembuhkan. Kisah disembuhkannya anak perempuan dari Wanita Kanaan (Injil hari Rabu, 05 Agustus) menjadi contoh jelas tentang penyembuhan yang dilakukan Yesus Tuhan
  • Orang yang dikuasai roh jahat, Tuhan tolong pulihkan (Injil hari ini).

Dari kisah-kisah biblis tersebut kita belajar bahwa kunci terpenting agar bisa mengalami karya penyelenggaraan Tuhan adalah mendengarkan Dia dan mengikuti bimbingan-Nya karena Dia adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Kedua hal tersebut hendaknya menjadi perhatian kita karena jalan hidup yang telah dipilih dan tuntutan hidup demi menggapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup sudah pasti menjadi suatu ajakkan alamiah bagi setiap kita untuk mempercayakan diri kita pada tuntunan Tuhan, penuntun dan penjamin hidup sejati. Sebab itu kita mau belajar beberapa sikap iman dari para murid dan orang-orang yang ditampilkan dalam Injil sepanjang pekan ini:

Pertama, suruhan Yesus kepada murid-Nya: kamu harus memberi mereka makan.

Suruhan Tuhan ini muncul setelah para murid-Nya meminta Dia agar menyuruh orang banyak itu untuk pergi mencari makan karena mereka mengikuti Dia sudah beberapa hari. Permintaan para murid itu mengekpresikan perhatian dan rasa iba mereka pada orang banyak itu namun mereka tidak memiliki makanan untuk dibagikan kepada mereka. Menariknya usul baik para murid itu menggerakkan hati seorang anak yang merelakan roti dan ikan yang dibawanya untuk dibagikan kepada orang banyak, dan kemakuasaan Tuhan menyempurnakan dan memperbanyak pemberian si anak itu sehingga bisa dikonsumsi banyak orang. Keajaiban perbanyakan roti dan ikan yang diserahkan kepada Yesus menjadi suatu pesan iman bagi kita bahwa karya sekecil apapun kalau dilakukan dengan tulus akan menggerakkan orang lain untuk terlibat. Dan sikap iman mau melibatkan Tuhan dalam karya bersama itu akan menyempurnakannya. Apakah kisah ini hanya terjadi ribuan tahun silam? Saudara/I yang biasa terlibat dalam karya-karya social karitatip tentu akan setuju bahwa hal ini masih terus berlangsung. Niat luhur untuk suatu aksi yang diluhur akan didukung sesama dan disempurnakan oleh rahmat Allah sendiri. Maka kisah ini mengajak kita untuk senantiasa melibatkan Tuhan dalam karya-karya kita kepada sesama karena kalau Tuhan terlibat maka semua yang kita kerjakan akan disempurnakan oleh kemahakuasaan Tuhan.

Kedua, arti di balik ketegasan Yesus dalam terhadap orang-orang yang tidak mendengarkan-Nya.

Ketegasan Yesus kepada kaum Farisi yang disebut-Nya sebagai kaum buta menuntun orang buta sebenarnya bukan berdasar pada rasa marah atau dendam pada mereka. Yesus melakukan semuanya itu terdorong oleh keinginan tulus hati-Nya agar mereka membuka diri mengikuti bimbingan-Nya menuju jalan, kebenaran dan sukacita sejati. Dan sikap moderat-Nya terhadap orang-orang tersebut bisa membuktikan bahwa Dia tidak pernah memaksan mereka mengikuti-Nya. Seperti Bapa-Nya, Yesus hanya menawarkan kasih perhatian dan keinginan luhur Allah yang maumembahagiakan manusia, tetapi keputusan ada pada manusia: mau ikut atau tidak; mau dibimbing atau tidak. Yang pasti, di akhir semuanya ada penghakiman: orang mendengarkan dan mengikuti tuntunan Tuhan serta berbuah baik akan diberkati, dan yang tidak demikian akan mendapat hukuman, bukan karena Allah jahat, tetapi mereka sendiri yang menghendaki demikian dengan melalaikan tawaran kasih Tuhan.

Ketiga, pesan iman di balik tantangan Yesus pada Si wanita Kanaan

Tantangan Yesus kepada wanita Kanaan sebelum anaknya disembuhkan menjadi suatu bahan refleksi bagi kita bahwa kadang Tuhan menguji iman kita sebelum menolong kita guna menguji sejauhmana kedalaman, kejernihan dan kekokohan iman kita pada-Nya. Semakin jelas dan kokoh iman kita kepada Tuhan seperti wanita Kanaan itu, semakin kokoh pula pendirian kita pada Tuhan sebagai sumber dan penjamin hidup kita.

Mari kita belajar dari kisah-kisah inspiratif tersebut agar kita pun semakin bersedia mendengarkan dan mengikuti bimbingan Tuhan dalam hidup kita sehingga kita pun semakin matang sebagai murid dan Rasul Tuhan. Selamat merenung, Tuhan memberkati.

Oleh: P John Masneno, SVD (Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub)

Last modified on Friday, 07 August 2020 15:45

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search