Bagi sebagian orang, hidup di era modern saat ini sangat menyenangkan. Semua serba mudah, apa saja bisa dibeli. 'Semua bisa diatur', begitulah kira-kira ungkapan yang kekinian. Hal-hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, persoalan yang kompleks bisa menjadi sederhana. Sebaliknya, suatu hal yang mungkin bisa menjadi tidak mungkin, dan persoalan sederhana bisa menjadi rumit luar biasa. Inilah cerminan dunia yang kita tinggali saat ini.
Berita tentang koruptor dan konflik-konflik sosial kemasyarakatan berseliweran di media cetak maupun elektronik kita setiap hari. Hinaan, caci-maki, kata-kata yang merendahkan bisa keluar dari mulut seseorang tanpa ada lagi kontrol sosial. Parahnya, hal tersebut dilakukan oleh tokoh yang memiliki banyak pengikut dan massa fanatik. Mereka tidak peduli lagi bahwa tokoh tersebut merupakan tokoh yang memiliki segudang masalah hukum. Di mata mereka, tokoh tersebut suci dan akhlaknya paling baik, hingga dipercaya bisa membantu mereka menjalani hidupnya dengan lebih baik.
Begitu pula situasinya dengan kita, para pengikut Kristus yang telah diutus untuk mewartakan Kabar Gembira. Tidak jarang kita diperhadapkan dengan persoalan duniawi yang dilematis. Ketika kita ditawari sejumlah besar uang ataupun iming-iming barang yang menggiurkan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nurani kita, apakah kita akan tetap setia berpegang teguh pada iman kepercayaan kita? Ketika kita dihadapkan dengan gemerlapnya harta benda dunia yang menawarkan kenikmatan duniawi, akankah kita ingat kepada Sang Khalik? Roh Kudus yang sedianya diutus untuk membimbing kita seakan-akan dipaksa tunduk dengan keputusan dan pemikiran duniawi kita sendiri. Roh Kudus yang sedianya berfungsi untuk memberikan pertimbangan kepada kita seakan-akan disuruh diam karena keinginan duniawi kita.
Melalui bacaan yang kita dengarkan hari ini, kita diingatkan kembali bahwa ada sosok yang begitu luar biasa dihormati, disegani, dan dijunjung tinggi di dalam Kerajaan Allah. Dialah Anak Domba yang telah dikurbankan demi menyelamatkan seluruh dosa-dosa kita. Dialah Sang Anak yang telah mengucurkan darah-Nya dari atas kayu salib demi menebus seluruh kesalahan kita. Sebagai pengikut Kristus, kita diingatkan akan sosok Tuhan kita yang begitu luar biasa. Ia mencintai dan mengasihi kita sehabis-habisnya, tidak pernah membiarkan kita jatuh ke dalam dosa. Ia menjadikan kita mutiara yang bersinar, sumber cahaya dalam kegelapan dunia. Tuhan ingin agar dunia diselamatkan melalui peran dan cara hidup kita masing-masing. Tuhan tidak melihat latar belakang dan masa lalumu, yang Ia mau hanyalah hatimu yang tulus mengasihi-Nya...
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Oleh: dr. Valentinus Yudy, SpFM