19 Frater SVD yang baru saja menyelsaikan masa formasi di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero Maumere Flores NTT ditahbiskan menjadi Diakon. Upacara pentahbisan ke-19 Diakon itu berlangsung di Kapela Seminari Tinggi Ledalero pada hari Minggu, 3 Juni 2018. Ke-19 Diakon yang ditahbiskan adalah:
Uskup pentahbis, Mgr. Vinsensius Potokota, Pr, dalam amananatnya menekankan peran para Diakon dalam tugas pelayanan Gereja dan mengkaitkannya dengan makna Hari Raya Tubuh dan Darah yang dirayakan pada hari yang sama. Mgr. Sensi mengajak para Diakon agar menyadari diri sebagai orang-orang yang dipilih dari tengah umat dan ditahbiskan guna meneruskan karya pelayanan Yesus Kristus yang diutus Bapa untuk menghadirkan cinta dan perhatian Tuhan kepada umatNya melalui hidup dan karya pelayananNya.
Karena itu Uskup Keuskupan Agung Ende ini menegaskan bahwa tahbisan Diakon bukan suatu upacara sederhana dan juga bukan semata suatu rangkaian ritus Gereja bagi para calon Imam sebelum ditahbiskan menjadi Imam. Tahbisan Diakon sesungguhnya merupakan suatu upacara mulia dan penuh makna karena melalui upacara tersebut seorang Diakon dicurahi Roh Kudus, Roh Penyelenggara agar mereka menghadirkan Roh Krisuts dalam karya pelayanan diakonat kepada Tuhan dan sesama.
Maka seorang Diakon harus hidup dalam semangat Roh Kristus yang selalu mau berkorban demi kepentingan umat Allah. Dan supaya tetap disemangati Roh Kristus maka para Diakon hendaknya setia mendekatkan diri pada Tuhan dan sabdaNya sebagaimana diamanatkan Uskup saat memberikan Kitab Suci dan Ibadat Harian: terimalah Injil Yesus Kristus dan Ibadat Harian ini, berusahalah agar apa anda bacakan, anda percaya, yang anda percaya, anda ajarkan, yang anda ajarkan, anda laksanakan. Dan berdoalah demi kemuliaan Allah dan demi kepentingan Gereja-Nya yang kudus.
Senada dengan hal tersebut, Pater Provinsial SVD Ende, P. Lukas Jua, SVD, dalam sambutannya mengajak para Diakon yang baru saja ditahbiskan agar dalam menjalankan tugas Diakonat perlu mencotohi semangat Yesus yang rela berkorban. Diakon perlu mengobarkan waktu untuk melayani Tuhan dan sesama. Diakon mesti rela meninggalkan diri dan kepentingannya sehingga lebih banyak waktu digunakan untuk melayani sesama. Seorang Diakon bukan hanya menunggu didatangi umat tetapi harus keluar mengunjungi umat khususnya membawa komuni kudus kepada orang-orang sakit dan para jompo.
Di akhir sambutannya Pater Lukas mengajak umat dan semua yang menghadiri upacara tahbisan tersebut untuk terus mendoakan para Diakon yang baru saja ditahbiskan agar mereka tekun setia menjalankan tugas Diakonat yang dipercayakan kepada mereka dan agar dijauhkan dari segala pengaruh buruk sehingga pada waktunya mereka layak ditahbiskan sebagai Imam Tuhan.
Para Diakon baru ini akan menjalankan tugas Diakonat mereka di Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere dan Keuskupan Larantuka. Dan setelah tahbisan Imam nanti, mereka akan bermisi di tempat-tempat misi sesuai penempatan saat mereka berkaul kekal. Ada beberapa orang yang akan berkarya di dalam wilayan Indonesia dan sebagian besar dari mereka akan berkarya di wilayah-karya SVD di luar negeri baik di wilayah Asia, maupun di benua Amerika, Benua Afrika dan benua Eropa.
Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...
Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...
Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...
Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...
Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...
Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya