Khotbah Saat Perayaan Kaul Kekal 28 Fater SVD Ledalero 15 Agustus 2022
Rekan-rekan Imam, Biarawan-biarawati, Bpk-Ibu, Saudara-saudari terkasih, teristimewa ke-28 Frater Yubilaris.
Mulai Sekarang…. Ini sebuah Tema Perayaan Kaul Kekal yang indah dan sarat makna rohaninya: menyatakan waktu yang berkualitas, waktu yang penuh rahmat, waktu keselamatan telah dan sedang terjadi kini dan di sini. Tema ini diambil dari Penggalan Doa Pujian Bunda Maria atas perbuatan-perbuatan besar Allah Yang Kudus terjadi dalam dirinya.
Ijinkanlah saya sharing pengalaman dengan kamu semua.
Selama sepekan, tanggal 27 Juli - sampai dengan tanggal 1 Agustus yang lalu, kami delapan bersaudara, kurang dua orang (6 orang), angkatan Kaul Pertama 1 Agustus 1982, mengadakan Re-Uni, mengenang 40 Tahun hidup berkaul dalam Kongregasi Serikat Sabda Allah, di Rumah Retret Ketentang Labuan Bajo –Flores-NTT. Proses Re-Uni semacam suatu Model Retret Terbuka, Dinamis-Kreatif, dipenuhi dengan Sharing Hidup dan Karya Misi yang dipercayakan Gereja Keuskupan dan Provinsi kami. Dengan hati penuh syukur dan gembira, dalam suasana kasih-persaudaraan, kami berbagi pengalaman iman, hidup dan karya-bakti kami. Ada pengalaman yang menggembirakan, penuh bahagia; dan ada pengalaman yang menantang dalam penghayatan Kaul-kaul Kebiaraan kami. Didayai oleh Roh Tuhan, dalam Disermen - Penegasan Rohani, kami menyadari bahwa jika kita Para Religius-Misionaris hidup dalam “Garis-Batas Standard” saja, sudah cukup membahagiakan Diri Sendiri, Komunitas, Provinsi dan Gereja. Hidup dalam Garis-Batas Standard artinya setia dan konsekuen pada Ikrar-Setia kita sesuai dengan tuntutan pengahayatan Kaul atau nasihat-nasihat Injili menurut Konstitusi Serikat Sabda Allah: Kemurnian, Kemiskinan dan Ketaatan Apostolis. Kami berbangga dan bersyukur, mengakui dengan rendah hati bahwa kami menghidupi nasihat-nasihat Injili dalam Garis Batas Standard Konstitusi Serikat Sabda Allah dan Norma Kanonik Gereja.
Sejak awal, dan Mulai sekarang , kami berikhtiar untuk tetap setia kembali kepada Komitmen Cinta Pertama kami - Kaul Pertama 1 Agustus 1982 dan Komitmen Cinta kami Untuk Kekal dalam Serikat Sabda Allah 1 Agustus 1987. Kami yakin bahwa dengan menghayati Kaul-kaul secara benar dan konsekuen dalam Garis-Batas Standard, sambil secara tulus-jujur menyadari kerapuhan diri kami, kami boleh berlangkah maju mengikuti Yesus Sang Sabda yang hidup murni,miskin dan taat kepada kehendak Allah Bapa-Nya. Kami mau berjalan bersama Sang Sabda, dengan iman yang teguh bahwa “Hidup-Nya adalah Hidup kita dan Misi-Nya adalah Misi kita bersama.”
Diilhami oleh Cahaya Sang Sabda dan Terang Roh-Nya, kami memberikan nama-nama Baru/Nama Lain dari Kaul-kaul yang kami hidupi berdasarkan Makna Inti, lensa JPIC(Justice,Peace, Integration of Creation) atau KPKC (Keadilan, Perdamaian, Keutuhan Ciptaan) dan konteks pekerjaan harian kami.
Pertama, Kaul Kemurnian - Kami beri Nama Baru/nama lain Kaul Keterjalinan dan Kaul Kebersihan.
@ Kaul Keterjalinan : Sebagai Selibater, kita berusaha untuk membangun relasi yang sehat ke dalam komunitas dengan para anggota, rekan-rekan SVD, memberikan perhatian kepada samasaudara yang kesulitan, sakit dan kesepian melalui doa dan sapaan-kata yang menguatkan dan menyejukkan hati. Kita menerima dan menghormatinya, mengampuni kelemahan dan kekurangannya, menegur dan menasihati, memberikan koreksi persaudaraan secara tulus sebagai Sahabat Selibater dalam perjalanan bersama. Kita mendukung pelayanan samasaudara yang memberdayakan dan berbelarasa. Komunitas Formasi Misioner adalah komunitas yang saling mendoakan dan menyembuhkan, komunitas yang saling mengampuni dan merahimi, melahirkan manusia baru yang sehat rohani-jasmani dalam relasi dengan sama jenis - pria dewasa dan anak-anak, relasi yang sehat dengan lawan jenis, kelompok rentan - perempuan dan anak-anak. Kita berupaya menjalin Jejaring Solidaritas dengan mitra-kerja kita dan melayani dengan ramah para langganan dan tetamu kita yang berasal dari berbagai kelompok kategorial, budaya dan bahasa yang berbeda.
@ Kaul Kemurnian, kami beri nama lain: Kaul Kebersihan. Bersih dalam Komunitas-Rumah tinggal, Taman dan Lingkungan hidup kita. Orang Lio-Ende, punya keyakinan tradisional: SAO-LEPAKU - TEBO-WEKIKU. RUMAH-KU ADALAH TUBUHKU-DIRIKU. ONE SAO EO DHIKA - ONE ATE EO BINA. Isi Rumah yang bersih sama dengan Hati yang Jernih. Menjaga Kebersihan Rumah berarti menghormati Harkat Martabat Pribadi, Harga Diri, Nama Baik Keluarga dan Komumitas.
Pada sisi biblis, kita ingat pada Peristiwa Pembasuhan Kaki, Yesus Sang Guru memberikan pencerahan rohani kepada murid-murid-Nya: “ Tidak semua kamu bersih!” Kalau Aku Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.” (bdk Yoh 13: 10-14). Yesus, Sang Guru, mengajak kita untuk saling membersihkan hati kita.
Dalam ‘lensa’ JPIC, Kaul Cinta Selibat, mendorong kita kaum religius dengan penuh kerendahan hati untuk merawat kebersihan Diri dan Hati, memelihara Kebersihan Rumah dan Taman Kehidupan kita, menjaga Kebersihan relasi persahabaatan kita dengan saudara laki-laki dan saudari-perempuan dan anak-anak demi Cinta kepada Allah yang telah lebih dulu mencintai kita (1Yoh4:10) dan cinta kepada sesama – laki-laki dan perempuan - yang adalah Gambaran Wajah Allah/Imago Dei (Kej.1: 26).
Kita meneladani Bunda Maria yang hidup murni, menjaga kemurnian Tubuh dan kesucian Jiwanya sebagai Bait Allah Roh Kudus. Seperti Bunda Maria, kita harus menjaga kesucian tubuh jasmaniah dan hati kita, menghargai martabat pribadi dan keindahan setiap wajah sebagai Citra Tuhan.
Sesungguhnya Mulai dari Sekarang, kita akan mengalami sukacita, kalau kita hidup di atas Garis-Batas Standard: menghomati indahnya pesona setiap wajah, menjaga Kebersihan dari pelbagai perspektif, disiplin dan betah tinggal dalam komunitas ragam budaya sesuai dengan kekhasan Serikat kita yang berkarakter internasional dan multi-kultural..
@ Kedua, Kaul Kemiskinan. Kami beri nama baru/nama lain: Kaul Keberlanjutan, Kaul Kemandirian.
Kita membangun pola hidup sederhana dan bermental cukup, menerima dengan hati penuh syukur kebaikan dari komunitas dan orang lain bagi komunitas kita. Sebagai kaum religius, kita hidup dan melakukan dengan sarana terbatas yang tersedia, sehingga setiap orang dapat memiliki secukupnya. “Hiduplah dengan sederhana, sehingga orang lain dapat hidup secukupnya.
Kita bertekad untuk bekerja keras secara efektif pada setiap unit karya kita. Kita menyadari bahwa semua penghasilan, pendapatan, termasuk hadiah-hadiah menjadi milik Komunitas demi keberlanjutan hidup dan karya misioner Serikat kita.
Dalam lensa JPIC, kita bersikap solider, berbagi rejeki dengan samasaudara yang berkekurangan dalam komunitas dan peduli terhadap warga umat yang menderita dan terpinggirkan karena tertimpa korban ketidakadilan dalam masyarakat dan aneka bencana alam.
Kita belajar hidup sederhana, solider seperti Bunda Maria yang peduli terhadap bangsanya yang menderita dan tertindas. Bunda Maria disapa sebagai yang Berbahagia oleh segala keturunannya.
Sesungguhnya Mulai dari sekarang, kita disapa ‘Berbahagia’ kalau kita hidup di atas Garis-Batas Standard, yakni hidup sahaja, bermental cukup, bekerja ulet demi kemandirian dan keberlanjutan karya misi kita; bermurah hati dengan para warga yang melarat dan terlantar.
@ Ketiga, Kaul Ketaatan - Kami beri nama baru/nama lain: Kaul Kerja sama atau Gotong Royong, Kaul Pengosongan Diri.
Keataatan- Obedience, Ob-Audire berarti mendengarkan dengan penuh perhatian dan tanggungjawab. Kita sehati-sepenanggungan, dapat bekerja sama, bahu-membahu, saling mendengarkan satu terhadap yang lain dalam melaksanakan tugas perutusan kita.
Kita percaya pada kemampuan samasaudara dan rekan kerja kita dalam menunaikan karya pelayanan kita setiap hari. Kerjasama, gotong-royong, saling percaya, selalu menghasilkan lebih cepat, lebih efektif. Kita menyadari bahwa kita melaksanakan Karya Misi Serikat, Karya Komunitas – dan bukannya karya pribadi, ikut kemauan pribadi. Dalam semangat penghampaan diri, kita percaya, mendengarkan Suara Pimpinan, bersedia diutus ke mana Pimpinan Serikat menempatkan kita. Setiap anggota Komunitas Biara, Komunitas Formasi, Komunitas Pastoran dan Lembaga harus saling taat dan saling mendengarkan.
Dalam Lensa JPIC, kita siap diutus dan dapat bekerjasama dengan semua pihak-mitra kerja kita untuk memulihkan Wajah Allah dalam wajah sesama yang terkena HIV-AIDS, korban perdagangan orang, Gangguan Jiwa (OGDJ) dan wajah alam yang tercemar, taman yang kotor dan penuh sampah.
Seperti Bunda Maria, kita harus rendah hati, patuh, setia kepada Kehendak Allah dan hidup dalam persekutuan kasih-mesra dengan Yesus Anaknya. Bunda Maria telah menjadi hamba Allah yang rendah hati, penuh iman dan taat dalam menanggapi Panggilan Allah. Sesungguhnya Mulai dari sekarang, kita mengalami sukacita berlimpah, bila kita hidup di atas Garis Batas Standard: mengosongan diri, rela mendengarkan pimpinan dan anggota lain, dengan penuh tanggung jawab melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan Serikat dan Gereja kepada kita. //
Saudara-saudari terkasih
Mulai Sekarang. Selengkapnya: “Sesungguihnya mulai dari sekarang, segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah Kudus” (Luk 1:48).
Inilah penggalan Madah, Doa Pujian, Magnificat Maria, Bunda Sang Sabda mengagungkan kebesarkan kasih Allah Yang Kudus atas hamba-Nya.
Nukilan Madah ini menyatakan ‘Saat ini – kekinian- yang istimewa’ bahwa Janji Kasih -Setia Allah bagi keselamatan umat manusia dari segala bangsa, kini terlaksana dalam dirinya, hamba yang rendah hati, gadis desa yang sederhana.
Dalam tulisan Pengingil Lukas ungkapan “mulai dari sekarang” muncul 6 kali (sekali saja dalam Kitab Perjanjian Baru yang lain). Pengingil Lukas memakai ungkapan ini dalam arti “Saat terjadinya tindakan penyelamatan”. Pada saat Maria mengandung SABDA mulailah zaman baru, zaman keselamatan, Zaman Pengharapan Baru.
Mulai dari sekarang, Bunda Maria disapa Yang Berbahagia karena dialah perempuan yang paling diberkati. Bunda Maria melebihi semua perempuan oleh karena Anaknya yang adalah BERKAT ISTIMEWA dari Allah dan oleh karena imannya yang penuh penyerahan diri bahwa Firman Allah akan terlaksana di dalam diri hamba-Nya. .
Sapaan kehormatan dan pengakuan Elisabet : “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Luk 1:42). Berbahagialah ia yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan dari Tuhan kepadanya, akan terlaksana (Luk 1:45). Bunda Maria mendengarkan Firman Allah dan melaksanakannya dengan penuh iman dan cinta keibuannya.
Yesus, buah rahim-Nya menyapa “BAHAGIA bagi orang-orang yang mendengarkan Firman Allah dan memliharanya, setelah mendengar ucapan seseorang yang berkata: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” (Luk 11:27-28). Dua rangkaian ucapan Bahagia dalam Injil Lukas Bab 1 ayat 42 dan 45 dengan Bab 11 ayat 27 dan 28, menandaskan bahwa ‘dasar kebahagiaan terdalam” bukanlah hubungan darah dengan Yesus, melainkan “iman kepercayaan dan ketaatan terhadap Firman Allah.” Ini berarti kita semua menjadi saudara-saudari Kristus, Orang-orang Yang Berbahagia, bila kita menjadi Pendengar dan Pelaku setia, taat penuh iman kepada Firman Allah.
Para Frater, Saudara-saudaraku terkasih (ke-28 Frater Kaul Kekal)
Mulai Sekarang, dari Peristiwa Pengikraran Kaul Kekal ini, kamu akan selalu disanjung sebagai Yang Berbahagia seperti Bunda Maria, bila kamu mendengarkan Firman Allah dan melakukannya dengan cinta yang berbelarasa dan iman yang penuh pasrah kepada kehendak Allah. Kaum Keluargamu, lelaki dan perempuan, baik orang dewasa maupun orang muda dan anak-anak dari segala keturunan, akan menyebut kamu “Berbahagia” bila kamu tetap setia pada Komitmen Cinta untuk Kekal dalam Serikat Sabda Allah, bila kamu menghidupi nasihat- nasihat Injili secara benar dan konsekuen di atas Batas Garis Standard menurut Konstitusi SVD.
Penggalan Doa Pujian Maria, ... mulai dari sekarang dalam bahasa Inggris(American Bible) diterjemahkan dengan ungkapan ....From Now On ....From Now ON.
Kata . On dari sudut bahasa Peralatan Elektronik adalah Tanda Aktif,hidup. Posisi ON menunjukkan Ada Power yang aktif - Ada Energi, Daya yang berfungsi baik.
Kaul-kaul Religius adalah Cahaya – Tanda nyata Kesaksian hidup Religius kita di tengah dunia yang fana dan dikaluti oleh kegelapan dosa.
Oleh karena itu “Mulai dari Sekarang” - dari Peristiwa dan Saat Berahmat ini: Tombol Kaul-kaul Religius kamu semua selalu dalam Posisi ON.
POSISI ON – didayai oleh Sabda dan Roh Tuhan- melalui Doa dalam keheningan Kontemplatif-misioner untuk semakin berakar dalam Sang Sabda dan rela berbakti memancarkan Wajah Kerahiman Tuhan bagi misi-Nya yang membebaskan.
Ingat Sesaat saja, bila tombol Kaul-kaul Religius kamu semua dalam POSISI OF – lesuh berdoa, malas membaca Kitab Suci dan lalai merayakan Ekaristi harian , kamu akan terbenam di bawah Garis Batas Standard. Hidup religiusmu bakal menjadi buram , makin suram. Kaul-kaul religiusmu tak bercahaya lagi.
Namun, kita yakin bahwa kasih-setia Tuhan akan selalu menyertai kita.
Oleh karena itu mulai sekarang, di saat tombol Kaul-kaul Religius kita mulai onar, - dituntun oleh Sabda dan Roh Tuhan dalam disermen yang mendalam-, kembalilah kepada Cinta Pertama, sebuah komitmen Cinta yang hangat, cinta yang berkobar-kobar bagi Kristus dan misi-Nya; Dan berpalinglah kepada Santa Perawan Maria, Bunda Penolong Abadi kita, murid-murid Anaknya, Yesus, Tuhan.
Saudara-saudaraku terkasih.
Mulai Sekarang, Bernyanyilah bersama Bunda Maria untuk meluhurkan Tuhan dan memuji keagungan-Nya yang telah mencurahkan Berkat bagi kamu semua hari ini dan di sini :
“Menjadi Anggota Religius Misionaris dalam Kongregasi Serikat Sabda Allah untuk selama-lamanya.” Amin !
Proficiat – Selamat Berbahagia
St. Perawan Maria Yang Telah Diangkat ke Surga, dan
St.Arnoldus Janssen, Bapak Pendiri Serikat Sabda Allah
memberkati kamu semuanya.
Ledalero, 15 Agustus 2022
SAPAAN KAUL KEKAL FRATER SVD
LEDALERO, 15 Agustus 2022
Yth Pater Rektor, Dewan Rumah Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero,
Romo Praeses dan Para Pimpinan Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret,
Para Pimpinan Komunitas Religius yang hadir, Ketua dan Staf Pimpinan IF TK Ledalero,
Para Frater yang Berkaul Kekal, Orangtua dan Keluarga, saudara-saudari terkasih!
Saya merayakan Pekan Suci tahun 1992, di Sebuah Kuasi Paroki, Fatuahu, saat itu masih bagian dari Paroki Maubesi-Dekenat Kefamenanu. ,Keuskupan Atambua. Kamis Putih di tengah hari, dua ibu datang melayani Santapan Siang. Tampak Seorang ibu selalu bersin dan batuk-batuk. Saya taanya: Ibu, sakit kah? Ibu itu jawab: Ya, sakit Pater.
Saya tanya lagi : Ibu, Sakit apa? Ibu itu menjawab dengan Logat Dawan yang kental:
“Macam ke Pilek Pater. Macam ke Pilek.....”.
Kata saya : O,ya, ya. Ibu Sakit... Macam ke Pilek...
Saya segera ambil Obat Flu-Batuk yang saya bawa dari Novisiat Nenuk. Lau beri kepada ibu itu dan jelaskan Aturan Minum.
Minggu Pagi - Hari Raya Paskah, Dua Ibu itu datang lagi, layani sarapan Pagi.
Wajah Ibu yang sakit telah berubah rupa dibandingkan Hari Kamis Siang. Tampaknya sehat- segar-ceriah, mengenakan baju Pesta.
Kami saling menyapa Salam Pesta Paskah. Saya tanya kepada Ibu itu:
”Ibu, bagaimana sakit pileknya?
Ibu itu menjawab dengan wajah senyum ria:”Sudah Baik, Pater. Sudah Baik Pater!
Saudara-saudaraku terkasih
Nasihat-nasihat Injil adalah Cahaya Kasih Kristus. Nasihat-nasihat Injili yang kita hayati dengan benar akan membawa Kebaikan bagi banyak Wajah yang kita jumpai dalam pelayanan misoner kita (bdk Mrk 7: 37). . Bila kita hidup di atas Garis Batas Standard: Nasihat-nasihat Injil - menjadikan kita Injil Kehidupan, Kabar Gembira bagi Aneka Wajah, terlebih membuka TELINGA HATI orang-orang yang bisu- tuli Indra Rohaninya dan menyembuhkan orang-orang yang Sakit Pilek-Indra Batinnya.
.
Kamu semua diutus untuk “Menjadikan Segala-galanya Baik.” Perkenankan saya membacakan Penempatan Pertama ke-28 Frater :
Saudara-saudaraku terkasih. Dengan Pengikrarkan Kaul Kekal, saudara-saudara menjadi anggota penuh Serikat Sabda Allah. Bunda Kongregasi amat bersyukur dan bergembira atas kerelaan Saudara-saudara sekaloian bergabung dalam Serikat Sabda Allah junjungan kita.
Oleh karena itu, kami Serikat Sabda Allah, Provinsi SVD Ende, sangat bergembira dan berterima kasih kepada :
- Pertama, Orangtua, Keluarga dari para frater yang telah rela memberikan anaknya yang baik bagi pelayanan misioner Serikat Sabda Kamu telah memberikan anak-anakmu dengan sukacita, kiranya sukacitamu menjadi lebih penuh.
- Kedua Para Dosen IFTK Ledalero, Saudara-saudara imam, saudara-saudari Biarawan-biarawati, dan Saudara-saudari umat beriman, yang hadir di dalam perayaan ini. Kehadiran dan doa-doamu, tentu sangat menggembirakan dan meneguhkan ziarah panggilan ke-28 saudara kita ini.
- Ketiga, kepada Petugas Liturgi, Koor yang indah yang membuat Perayaan ini menjadi lebih sakral , agung, meriah dan hikmat, penuh sukacita. – Paduan Suara …..
- Keempat, Pater Rektor, Dewan Rumah, Anggota Komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Para Formator, Panitia, dan segenap anggotanya yang menyelenggarakan Perayaan Kaul Kekal ini dalam suasana penu kasih- persaudaraan di Rumah Komunitas Formasi ini.
- Kelima, Terima kasih khusus kepada Ke-28 Saudara kita yang rela bergabung untuk Kekal dalam Kongregasi Serikat Sabda Kehadiran dan doa Orangtuamu, Keluargamu, saudara-saudarimu, kami semua di sini, kiranya menjadi “Kenangan Indah bagimu”,
Kamu Ber-Kaul Kekal kepada Allah bagi misi-Nya dalam Karya Misi Serikat Sabda Allah/SVD.
- Kami berharap dan berdoa bersama Bunda Maria pada Hari Raya Pengangkatannya ke Surga dengan Jiwa dan Badan :
“Semoga di mana pun Kamu Diutus:”Kamu menjadikan segala-galanya Baik.”
Terima Kasih
Ledalero, 15 Agustus 2022.
PERAYAAN KAUL KEKAL
HARI RAYA BUNDA MARIA DIANGKAT KE SURGA
Ledalero, 15 Agustus 2022
PENGANTAR
Hari ini Gereja sejagat merayakan Pesta : Bunda Maria Diangkat ke Surga dengan Jiwa dan Raganya. Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga memberikan kepada kita pengharapan besar, yaitu
Pertama, menggerakkan kita dengan teladan dan doa agar bertumbuh dalam rahmat Tuhan seperti Bunda Maria
Kedua, agar kita berserah kepada kehendak Allah dan menjalin persatuan batiniah yang mesra- abadi dengan Allah dalam Kerajaan Surga.
Hari ini, kita semua bergembira, karena ke-28 Saudara kita Diangkat dari Anggota Sementara menjadi Anggota Tetap di dalam Kongregasi Serikat Sabda Allah (dengan Jiwa dan Badannya) .
Kita bersyukur atas rahmat kasih Allah yang telah melakukan Perbuatan-perbuatan besar bagi Bunda Maria dan bagi ke-28 Saudara kita.
Kita berdoa agar rahmat Kasih-setia Allah yang dihayati Bunda Maria menjadi Teladan Indah bagi mereka.
Berkaul kepada Allah berarti berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah, bersatu hati secara akrab-mesra dengan Allah melalui Janji-setia, Komitmen Cinta untuk Kekal dalam Perayaan Liturgi Suci ini.
Agar Perayaan Syukur dan kegembiraan ini berkenan di hadirat Tuhan yang mahakudus dan mahasetia, marilah kita mengawalinya dengan menyesali sungguh-sungguh segala salah dan dosa kita. Saya Mengaku,,....