Paus Fransiskus mengirim sebuah pesan penyembuhan dan rekonsiliasi kepada masyarakat Korea untuk memperingati 70 tahun Pemberontakan Jeju dan pembunuhan massal yang menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil.
“(Paus Fransiskus) berharap peringatan ini akan membantu penyembuhan dan rekonsiliasi,” kata Kardinal Pietro Parolin, sekretaris Negara Vatikan, dalam sebuah surat yang dipublikasikan oleh Konferensi Waligereja Korea (KWK).
“Menyerahkan masyarakat Korea yang terkasih melalui perantaraan Bunda Maria, Ratu Perdamaian, saya mendoakan semua orang agar mereka bertekun dalam pengharapan,” demikian isi surat tersebut.
Pemberontakan yang dilakukan oleh komunis pada 3 April di Pulau Jeju di Korea bagian selatan itu terjadi menyusul perpecahan Semenanjung Korea. Pemberontakan terjadi pada 1948 dan semakin meluas dengan kekejaman yang dilakukan terutama oleh pasukan keamanan. Pemberontakan 1948-1954 itu merupakan bagian dari perpecahan ideologis Korea menyusul kemerdekaan dari penjajah Jepang.
Tahun lalu, sebuah komite yang didukung pemerintah menemukan bahwa 10.244 orang tewas selama pemberontakan itu berlangsung dan lebih dari 3.500 orang dinyatakan hilang. Data lain menyebutkan bahwa jumlah korban tewas lebih besar.
Selama beberapa dekade, pemerintah Korea Selatan tidak mengungkap apa yang telah terjadi. Pembunuhan massal yang dilakukan oleh pasukan keamanan tidak diakui hingga 1990-an.
Seorang pejabat KWK mengatakan: “Apa yang dilakukan oleh Paus (Fransiskus) merupakan tindakan luar biasa, (beliau) mengirim pesan tentang sebuah isu khusus yang juga menjadi perhatian Gereja lokal.”
Komite Khusus untuk Pemberontakan Jeju 3 April dari Keuskupan Cheju bersama dengan beberapa komisi keadilan dan perdamaian dan rekonsiliasi masyarakat Korea dari KWK mengumumkan “Pekan Peringatan Khusus Pemberontakan Jeju 3 April” yang dimulai sejak 1 April hingga 7 April.
Sebagai bagian dari pekan tersebut, KWK mengadakan Misa peringatan di Katedral Myeongdong di Seoul. Misa dipimpin oleh Ketua KWK Uskup Agung Kwangju Mgr Hyginus Kim Hee-joong.