Berita

Friday, 14 June 2024 14:39

COUPLES FOR CHRIST (CFC) INDONESIA

Written by John Masneno, SVD
COUPLES FOR CHRIST (CFC) INDONESIA COUPLES FOR CHRIST (CFC) INDONESIA dok. Sumur Yakub

Couples for Christ (CFC) atau di Indonesia lasim disebut Pasukris (Pasangan Untuk Kristus), adalah komunitas katolik sekaligus gerakan Rohani, yang bertujuan untuk memperbaharui dan memperkuat kehidupan keluarga keluarga kristiani. Awalnya Komunitas CFC ini berasal dari Filipina. Dimulai di Manila pada tahun 1981 dengan, didirikan oleh Frank Padilla, seorang awam Katolik bersama 16 pasangan suami-isteri katolik.

Seiring berjalannya waktu, CFC makin berkembang ke berbagai negara dengan karya-karyanya yang nyata menggerakan para pasutri bergabung di komunitas bernuansa keluarga kristiani ini. Melihat perkembanganya yang luar biasa, maka Tahta suci Vatikan pada tahun 2000 memberikan pengakuan  kepada CFC sebagai  komunitas awam keluarga, yang bermisi untuk membangun gereja rumah-tangga katolik dan gereja bagi kaum papa. Ini adalah dua titik fokus kerasulan CFC yang juga menjadi perhatian Gereja yaitu keluarga dan orang miskin sederhana.

Gerakan ini masuk ke Indonesia pada bulan September tahun 1990, dimulai di Jakarta dengan seijin Mgr Leo Sukoto selaku Uskup Keuskupan Agung Jakarta saat itu. Dimulai dengan 12 pasangan suami-isteri, kini CFC sudah berkarya di 25 keuskupan di Indonesia dengan jumlah anggota ribuan pasang pasukris.

Komunitas CFC terus berupaya membangun harapan dalam keluarga-keluarga Katolik sebagaimana tertuang dalam visinya “Keluarga dalam Roh Kudus memperbaharui muka bumi” dan dijabarkan dalam misi “membangun gereja rumah tangga dan gereja kaum papa”. Pelayanan CFC membangun Ecclesia Domestica yang kokoh dan holistik sebab itu pelayanan CFC untuk keluarga keluarga sifat berjenjang mulai dari usia dini hingga usia lanjut usia.

Inilah salah satu kekhasan sekaligus keunggulan komunitas Rohani adalah pelayanannya yang holistik dalam arti menganyom semua usia kehidupan dan aspek aspek penting dalam hidup sebuah keluarga. Hal ini tampak jelas dalam karya-karya kategorialnya. Karya pelayanan kategorial ini dimulai dari Kids for Christ (KFC) untuk anak-anak usia 4 sampai dengan 12 tahun. Youth for Christ (YFC) untuk anak usia remaja dari 13 tahun sampai dengan 23 tahun; Singles for Christ (SFC) dari usia 24 sampai dengan 40 tahun dengan catatan belum menikah. Couples for Christ (CFC) bagi pasangan suami isteri yang masih utuh dalam kehidupan bersama sebagai suami istri di dalam satu keluarga. Sedangkan program untuk kelompok Single Parents dikategorikan ke dalam dua kelompok yakni Handmaids of The Lord (HOLD) untuk kelompok wanita mandiri atau janda, dan Servants of The Lord (SOLD) untuk pria mandiri atau duda.

Semua bidang pelayanan ini terintegrasi dalam Family Ministry yang dikoordinasikan secara menyeluruh melalui payung keluarga yang utuh di Komunitas Couples for Christ. Alasannya karena anggota-anggota dari kelompok kelmpok kategorial ini semua berada dalam hidup keluarga. Oleh karena itu sasaran pelayanan kategorial holistik ini bermaksud agar semua anggota hidup dalam komunitas yang cinta pada Tuhan dan sesama serta seluruh makluk ciptaan Tuhan. Program program di semua kategori ini bersumber dari ungkapan iman dan keyakinan bahwa Tuhan menjadi sumber cinta dan dasar serta motor penggerak utama dalam kehidupan keluarga-keluarga.

Dengan mendalami program-program CFC yang berdasar pada 3 hakikat Gereja Katolik yakni iman, harap dan kasih, para anggota disemangati dan digerakan untuk hidup dalam semangat kekuatan iman, harap dan kasih pula dalam keseharian hidup. Maka apa yang dipelajari dan didalami dalam program program komunitas CFC diupayakan perwujudannya dalam hidup nyata ('walk the talk'), dan apa yang dihidupi dapat dibagikan kepada yang lain ('talk the walk').

Untuk mewujudkan visi misi tersebut, para pengurus CFC mengadakan berbagai kegiatan animasi Rohani kepada para pasutri katolik, baik yang sudah menjadi anggota maupun para pasutri katolik secara umum di berbagai keuskupan, paroki dan komunitas.

Selain membangun gereja rumah tangga, CFC juga mempunyai misi membangun gereja kaum papa. Untuk itu, CFC membuat bidang pelayanan sosial yang disebut ANCOP (Angkat Citra Orang Papa). Program-program CFC Indonesia terlihat jelas dalam karya-karya kasih yang dilakukan tahun ke tahun dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya membantu beberapa gerakan orang tua asuh di wilayah Jabodetabek, ANCOP kini sedang berkonsentrasi membangun & mengelola sekolah pariwisata dan perikanan berasrama di desa Likotuden, Keuskupan Larantuka dan juga sedang dalam perencanaan membangun sekolah ANCOP lainnya di Keuskupan Tanjung Selor.

Sudah banyak program dan kegiatan pandampingan yang dilakukan oleh CFC Indonesia. Salah satunya yakni kegiatan yang dilakukan baru baru ini di Kupang-Nusa Tenggara Timur. Kegiatan CFC di cabang Kupang itu diadakan baru baru ini di Aula Asumpta Gereja Maria Assumpta Walikota Kupang. Kegiatan ini dipandu Bapak Alex  Gosyanto dan Ibu Suanning Tanardi dari Pengurus Pusat CFC Indonesia dan didukung oleh Bapak Ade Resi bersama Tim Pengurus CFC Cabang Kupang.

Hadir pada kesempatan itu juga Romo Okto Naif dari Seminari Tinggi Santo Mikael Penfui Kupang yang sering mendampingi para pasutri dalam berbagai kegiatan Rohani. Hadir juga Pater John Masneno, SVD dari Pusat Spiritualitas Indonesia dan Timor Leste. Dalam sapaan peneguhannya, baik Romo Okto Naif maupun Pater Masneno mendukung kegiatan-kegiatan mulia dan luhur Komunitas CFC sebagai wadah bagi keluarga-keluarga Kristiani untuk berjalan bersama dan berjuang bersama menata kehidupan keluarga keluarga mereka sebagai keluarga kristiani yang bernafaskan iman, harap dan kasih kepada Tuhan dan pada gilirannya berdampak dalam relasi dengan sesama, baik di dalam keluarga mereka maupun dengan siapa saja.

Pada kesempatan tersebut, Pater Masneno juga menyampaikan upaya-upaya Gereja termasuk yang dilakukan pihak Pusat Spiritualitas Sumur Yakub dalam mendukung karya karya komunitas awam yang seperti CFC karena fakta membuktikan bahwa jumlah awam dalam tubuh Gereja termasuk Gereja di Indonesia lebih banyak jumlahnya dari jumlah rohaniwan rohaniwati. Maka konsekuensinya adalah upaya pendampingan untuk kaum awam perlu melibatkan banyak pihak juga. Dan karya komunitas-komunitas seperti CFC dan komunitas awam lain sudah pasti punya kontribusi luar biasa karena langsung bersentuhan dengan kehidupan riil dunia hidup keluarga yang jumlahnya mayoritas dalam kehidupan menggereja.

Terbukti dari semakin berkembangnya komunitas komunitas awam termasuk CFC karena baik program maupun tema-tema yang sering didalami di kegiatan-kegiatan bersama berkaitan langsung dengan kehidupan riil keluarga keluarga-keluarga dan bagaimana menata hidup keluarga seturut jalan kehendak Allah sumber dan tujuan hidup manusia. Semakin berkembangnya komunitas CFC tidak terlepas dari program dan karya karya konket untuk keluarga keluarga sehingga CFC semakin mendapat tempat dalam kehidupan keluarga keluarga. Kurang lebih ada 8 Tema penting dan relevan yang biasa didalami dalam program program pendampingan CFC.

Tema tentang Kasih Allah misalnya, membantu para pasukris mendalami pandangan iman dan pemahaman bahwa Allah adalah kasih. Konsep "kasih" dinyatakan dengan cara pengorbanan diri Yesus Kristus, Putera Tunggal Bapa. Ini adalah model kasih yang menciptakan, menyelamatkan, dan bertahan selamanya atau kekal sifatnya. Sebab itu, pasukris yang menghidupi semangat kasih Allah yang penuh pengorbanan ini, akan terbantu menghadapi berbagai peristiwa suka duka hidup dan sekaligus melanggengkan hidup keluarga mereka.

Kedua, tema tentang SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Tema ini membantu para pasukris semakin memahami Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup dalam konteks kehidupan mereka dan membawa diri mereka ke dalam persahabatan dengan Yesus Kristus.

Ketiga, tema Pertobatan dan Iman dimana para pasukris dituntun untuk menyadari situasi kemanusiaan dan kerapuhan sebagai makluk yang terbatas dalam proses menjalani hidup keluarga mereka. Bertolak dari kesadaran sebagai makluk yang terbatas dan rapuh sehingga kadang atau sering jatuh dalam dosa dan berbagai kekurangan manusiawi, maka mereka diajak untuk sadar akan kedosaan mereka dan bertobat dari dosa-dosa mereka, serta beralih ke semangat iman yang diperbaharui dalam Roh Yesus Kristus dan Bapa-Nya.

Keempat, tema MENGASIHI ALLAH DAN SESAMA. mengajak para pasukris manyadari bahwa mengasihi Allah dan mengasihi sesama adalah prinsip kehidupan yang tidak terpisahkan dalam hidup Kristiani sebagai pengikut Kristus.  Kedua arah relasi cinta ini berjalan bersamaan, baik secara vertikal dengan Allah, maupun secara horisontal dengan sesama di sekitar. Mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan adalah ajaran yang tertinggi / terutama.  Ini adalah hukum yang utama dan terutama. Kita juga perlu mengasihi sesama karena terdorong oleh kesadaran dalam diri bahwa Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita maka kita yang sudah hidup dari kelimpahan kasih Tuhan mau turut meneruskan kasih Tuhan itu kepada sesama.

Kelima, tema tentang KELUARGA KRISTIANI. Melalui tema ini para pasukris dibantu melihat Rancana mulia Allah bagi keluarga-keluarga mereka. Keluarga mengemban misi untuk menjaga, mengungkapkan serta menyalurkan semangat roh cinta kasih Allah. Maka sebagai keluarga kristiani perlu menampakan semangat keluarga mereka sebagai komunitas kehidupan dan cinta. Realita menyatakan dengan jelas bahwa kadang Allah kehilangan posisi centralNya dalam keluarga karena ada banyak serangan roh jahat dari berbagai sisi kehidupan untuk mengganggu bahkan menghancurkan kehidupan keluarga-keluarga. Pendalaman tema ini membantu para pasutri terus berjuang bersama sebagai pasukris, menunaikan tugas perutusan mulia tersebut dan terus berupaya memupuk semangat hidup Roh kasih Allah dalam keluarga  melalui kebiasaan-kebiasaan baik seperti: makan bersama, berdoa secara teratur dan mencintai satu sama lain tanpa syarat.

Keenam, tema MENERIMA KUASA ROH KUDUS. Bertolak dari dasar biblis di Kisah para Rasul bab 1 ayat 8: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Maka para peserta diarahkan untuk  memahami dan menerima kuasa dan karunia-karunia Roh Kudus serta bekerja dengan Roh Allah mewujudkan rahmat pencurahan Roh Kudus dalam kehidupan konkret mereka sehingga roh berdayaguna dalam kehidupan nyata mereka.

Ketujuh: Bertumbuh dalam Roh seturut arahan Sabda Tuhan yang tertulis di Galatia 5 ayat 25: “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” para peserta dibantu mengetahui sarana-sarana dasar yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kedewasaan kita sebagai orang Kristiani.

Kedelapan, melalui tema TRANSFORMASI / DIUBAH DALAM KRISTUS peserta dicerahi untuk melihat arti kehidupan keluarga dan misi Couples for Christ, serta  menyemangati mereka untuk menjadi bagian dari komunitas CFC. Untuk melanjutkan transformasi keluarga keluarga kristiani, Pasukris dan anggota CFC lainya perlu bertumbuh dalam kekudusan dan pemuridan dan memiliki komitmen yang lebih besar untuk melayani. Berkaca dari kisah penyembuhan si buta di Injil, Kristus sebenarnya bisa memulihkan penglihatan orang yang terlahir buta hanya dengan mengucapkan kata-kata, “Jadilah engkau sembuh!” Tetapi Yesus lebih memilih untuk melalui "proses" membuat lumpur dengan ludah, lalu mengoleskannya ke mata orang buta itu, dan mengirimnya ke Kolam Siloam.

Dengan cara yang sama, Yesus bisa juga mengubah kita dan membuka mata kita terhadap rencana Tuhan dengan cara lain. Namun Dia menghendaki kita agar terlibat dalam proses pertumbuhan dan transformasi sebagai murid dan rasul-Nya. Maka Dia lebih memilih untuk membuka mata kita dan mengubah kita melalui "proses" dalam Program Hidup Kristiani. Marilah kita memuji dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah memanggil kita, untuk membuka mata kita, untuk memulai proses transformasi kita di dalam Kristus.

Profisiat dan apreasiasi dihaturkan kepada Komunitas CFC atas segala kontribusi luar biasa yang telah diupayakan selama ini baik sebagai satu komunitas rohani maupun sebagai keluarga keluarga kristiani sehingga melalui kontribusi dan kesaksian Anda sekalian telah turut membangun Gereja tubuh mistik Kristus. Kami mendoakan dan mendukung karya karya luhur CFC nasional di Indonesia dan juga CFC internasional untuk keluarga keluarga di berbagai negara, tempat CFC berada dan mengambil bagian misi kerajaan Allah.

Tuhan terus menyerta dan memberkati saudara saudari sekalian.

Leave a comment

Make sure you enter all the required information, indicated by an asterisk (*). HTML code is not allowed.

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2024 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search