Berita

Monday, 26 March 2018 15:00

Program Pelayanan

ANIMASI ROHANI:

  • RETRET: reret Agung, retret terbimbing/semi-terbimbing, retret kotbah dengan aneka tema, rekoleksi dengan aneka tema, kemping-rohani
  • LOKAKARYA-KURSUS ROHANI: jurnal, life history, berdoa dg Kitab Suci, formator sbg animator, kaderisasi pemberi/pembimbing retret, spiritualitas komunitas, spiritualitas medior, spriritualitas senior, Lectio Divina, Kitab Suci dan Ansos, Pelatihan JPIC, Pembedaan Rohani (dicerment), kaul-kaul, Spiritualitas Kepemimpinan, Tersiat Nasional, Community Building, Team building, Leadership Training, Spiritualitas dan Media Pewartaan, Pastoral dan Misi Dialog Profetis, kecerdasan Spiritual, Spiritulitas Life Planning dll.
  • PENGOLAHAN HIDUP ROHANI: meditasi Lectio Divina, Teologi Tubuh, Dicerment, Meditasi Terbimbing, Moral Kristiani, Pertobatan dan Pembaharuan, Spiritualitas: Balita, Medior, Senior, dan Lansia.

BANTUAN PSIKOLOGIS

  • Pohon Keluarga (Genogram)
  • Pengenalan Diri
  • Mengenal, memahami dan menerima diri sesuai usia
  • Inner Child
  • Mengolah Mimpi
  • Mengolah Midlife Crisis
  • Kecerdasan Emosional
  • Penyembuhan Luka Bathin (Healing) dan Group therapy-Community Healing
  • Seksualitas dan Spritualitas
  • Apreciative Inquire (AI)

NB: Pelaksanaan Program-program tersebut di atas untuk kelompok Rohaniwan/ti berdasarkan usia: kelompok BALITA, Kelompok 6-15 tahun, kelompok 16-25 tahun, kelompok 26-40 tahun; dan kelompok Lansia baik dalam kaul/Imamat. Sedangkan kelmpok awam: keluarga (pasutri), kelompok kaum muda (OMK), kelompok guru dan pegawai, kelompok anak-anak-pelajar-mahasiswa, kelompok paguyuban (SVD-SSpS-SSpS-AP), dan kelompok kategorial lainya.

Monday, 26 March 2018 15:00

Visi & Misi

VISI

Menjadi sumber yang terus menerus mengalirkan semangat hidup Allah Trituggal Mahakudus dan pembaharuan hidup demi terbentuknya rohaniwan-biarawati dan awam yang beriman kokoh, matang, kreatif, inovatif, serta peka dan tanggap terhadap kehendak Allah yang nyata dalam tanda-tanda zaman dan realitas hidup masa kini.

MISI

Memberi animasi rohani dan bantuan psikologis baik untuk SVD- SSpS-SSpS AP, sesuai dengan spiritualitasnya maupun rohaniwan/ti dan awam sesuai dengan spiritualitas dan misi Gereja saat ini.

Monday, 26 March 2018 13:24

Sejarah Singkat

Secara historis, berdirinya pusat spiritualitas Sumur Yakub melewati proses yang panjang. Karena itu tentu panjang juga ceritanya kalau mau dikisahkan secara tertulis. Namun secara singkat bisa dikatakan bahwa ide terbentuknya Sumur Yakub bermula dari Kapitel Jenderal SVD (pertemuan para pimpinan SVD sejagad) ke-13 tahun 1988 di Nemi-Italia. Salah satu resolusi penting dalam pertemuan para pimpinan SVD sejagat tersebut adalah perlunya upaya membentuk “Pusat Spiritualitas Arnoldus Janssen” guna memberikan penyegaran rohani bagi putra-putri Arnoldus Janssen (Pendiri SVD, SSpS dan SSpS-AP) sekaligus memperdalam nilai-nilai dan spiritualitas Arnoldus Janssen.

Setelah kapitel tersebut, Pater Hendrik Berlage SVD sebagai Superior Jenderal SVD dan Suster Annamari, SSpS sebagai Superior Jenderal SSpS, pada waktu itu, menanyakan kepada para provinsial SVD, SSpS dan SSpS-AP di seluruh dunia tentang perlu tidaknya Pusat Spiritualitas untuk para anggota ketiga tarekat tersebut. 

Sebuah ‘Panitia ad hoc’ dibentuk untuk menggodok input dari para provinsial di seluruh dunia tentang rencana tersebut. Berdasarkan input-input yang diperoleh, Panitia ad hoc ini kemudian mengirim satu memorandum kepada Superior Jenderal SSpS, SSpS-AP, SVD dan Pater Henrik Heekeren SVD yang berisikan pernyataan bahwa para provinsial ketiga tarekat tersebut menghendaki berdirinya suatu Pusat Spiritualitas. 

Tujuan sentrum  spiritual tersebut yakni untuk:

  1. Menghidupi dan membantu para anggota untuk hidup dalam semangat spiritualitas  misioner
  2. Memajukan studi tentang warisan-warisan rohani agar dapat menjabarkan Spiritualitas misioner dalam konteks budaya dan situasi masa kini
  3. Mendorong dan menyatukan usaha yg dijalankan oleh ketiga  Kongregasi
  4. Menyemangati kaum awam dalam hidup dan karya pengabdian mereka

Memorandum Panitia ad hoc tersebut kemudian dipelajari dan didiskusikan oleh ketiga Superior Jenderal. Hasil diskusi itu kemudian dikomunikasikan kepada para provinsial SVD dan SSpS seluruh dunia lewat surat resmi yang memuat Tujuan, Nama, Personil yang akan duduk sebagai Tim Inti dan Kegiatan-kegiatan Pusat Spiritual tersebut. 

Setelah melewati tahapan-tahapan yang lama akhirnya pada tanggal  8 Desember 1989, tepat pada Pesta 100 Tahun SSpS, lahirlah Ikrar Suci dari SVD, SSpS, dan SSpS AP yang ditandatangani oleh Superior Jenderal SSpS (Sr. Annemari, SSpS), Superior Jenderal SSpS AP (Sr. Aurora Marisigan, SSpS AP), dan  Superior Jenderal SVD (P. Henry Barlage, SVD). Isi dari pada ikrar ini adalah:

  • memulai Pusat Spiritualitas Arnoldus Janssen pada tanggal  15 Januari 1990;
  • menunjuk P. Henry Heekern, SVD sebagai Direktur pertama untuk jangka 3 tahun;
  • menyediakan tim inti yang terdiri dari paling kurang 2 SSpS, 2 SVD dan 1 SSpS AP;
  • membantu tim inti dalam tugas mereka dalam menemukan cara dan sarana untuk memperjelas dan meningkatkan warisan rohani Beato Arnoldus Janssen;
  • dan bertemu dalam jangkat waktu  tertentu pada tingkat jenderalat dengan sedikitnya dihadiri oleh dua Superior Jenderal.

Maka pada tanggal 15 Januari 1990 (pesta Beato Arnoldus Janssen) secara resmi berdirilah Pusat Spiritualitas Arnoldus Janssen di Steyl dengan Tim Inti seperti disebutkan di atas. Tim Inti ini kemudian akan diperluas dengan Extended Team yang berasal dari pelbagai wilayah dan provinsi SVD – SSpS seluruh dunia, dan dikuatkan dengan Tim-Tim Wilayah/Nasional dari perlbagai negara.

Untuk membentuk Extended Team, pada tanggal 20 Januari sampai dengan tanggal 20 Februari  1990 Tim Inti menyelenggarakan satu seminar/live-in di Steyl-Belanda dimana dari Indonesia diutus 3 suster SSpS (Jawa, Timor, Flores) dan 3 pater SVD (Ruteng, Timor, Jawa).

Selanjutnya untuk membentuk Tim Wilayah  Indonesia, Tim Inti Steyl menyelenggarakan seminar/lokakarya di Hokeng pada bulan Agustus  dan di Batu bulan Oktober tahun 1993. Sebelum seminar ini, para provinsial SVD – SSpS se-Indonesia dalam pertemuannya di Nenuk, 12 juni 1991,telah membentuk secara resmi Sekretariat Spiritualitas Arnoldus Janssen - Indonesia, yang disingkat dengan SESAJI (Sekretariat Spritualitas Arnoldus Janssen Indonesia) yang kemudian disahkan dengan sebuah Statuta yang ditandatangani di Celaket  2 Mei 1997 oleh ke-7 provinsial SVD – SSpS se-Indonesia       (SVD Jawa, SSpS Jawa, SVD Timor, SSpS Timor, SVD Ende, SSpS  Flores dan SVD Ruteng). Personalia yang duduk  dalam SESAJI ini yang disebut Badan Pengurus Harian (BPH) adalah mereka yang telah mengikuti lokakarya/seminar di Hokeng dan di Batu. Anggota BPH terdiri dari 5 orang (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan dua anggota).

Tugas dari BPH adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan animasi rohani bagi sama-saudara dan saudari SSpS dan SVD se-Indonesia. Setiap Tahun diadakan Sidang Pleno SESAJI yang dihadiri oleh para provinsial SVD dan provinsial SSpS se-Indonesia, serta Koordinator  AJS (Arnold Janssen Spirituality) tiap provinsi dan BPH untuk membuat evaluasi kegiatan tahunan dan mensahkan rancangan kegiatan tahun berikutnya. Untuk mempermudah pelaksanaan animasi rohani bagi semua anggota SSpS dan SVD seluruh Indonesia  maka SESAJI dipecah lagi ke dalam 3 wilayah lebih kecil yakni Jawa, Timor, dan Flores dengan BPH-nya masing-masing. Secara nasional telah dilaksanakan banyak kegiatan berupa lokakarya/seminar dengan macam-macam tema (seperti Formator Sebagai Animator, Spiritualitas Kepemimpinan, Komunitas, dan Pembimbing Retret  Terbimbing) dan Tertiat  Nasional. Demi kemudahan koordinasi, efisiensi dan efektivitas kerja maka lebih banyak  kegiatan animasi rohani dilaksanakan di ketiga wilayah tersebut atas.

Setelah dilaksanakan banyak kegiatan animasi rohani di pelbagai wilayah untuk anggota SVD dan SSpS, maka sejak tahun 2004 mulai dipikirkan tentang perlunya satu Pusat Spiritualitas di Indonesia yang dikelolah oleh SVD dan SSpS  Indonesia sehingga bisa melayani kebutuhan rohani bagi para rohaniwan/ti dan awam. Ide ini muncul sejalan dengan seruan Vatikan II dalam dokumen Perfectae Caritatis no. 2 tentang pentingnya kembali ke akar (Allah, Yesus Kristus), dan ke spiritualitas dan karisma tarekat yang harus dihidupi dalam konteks. Ide itu juga muncul untuk menjawabi kebutuhan rohani Gereja Indonesia yang hidup dalam situasi yang ditandai dengan pluralitas agama dan budaya serta antar kongregasi, dan untuk menjalankan serta melayani misi dialog profetis dalam konteks Indonesia. Centrum spiritual itu tidak hanya melayani kebutuhan anggota-anggota tiga tarekat yang didirikan St. Arnoldus Janssen, tetapi juga untuk melayani kebutuhan Gereja Indonesia seluruhnya termasuk  awam yang percaya dan merindukan penyegaran rohani.

Ide tersebut ditegaskan lagi oleh P. Siprianus Setyawan, SVD (alm.) pada tahun 2005 dalam sidang Pleno SESAJI di Noemeto/Kefa, yang kemudian didiskusikan terus menerus dalam pleno-pleno SESAJI pada tahun-tahun berikutnya. Dan pada Kapitel  Provinsi  SVD  Ende ke-20  bulan Desember 2009 di Ledalero ‘menghasilkan salah satu resolusi penting yaitu  Pembentukan  Sebuah Pusat  Spiritualitas guna membantu para rohaniwan-rohaniwati, baik SVD, SSpS , projo maupun awam. Gagasan ini  secara khusus didalami oleh BPH AJS Flores dan LPBAJ Provinsi Ende pada tiga tahun terakhir, yang akhirnya mengerucut pada pleno SESAJI tahun  2013 di Belo-Kupang.

Nama yang diberi untuk Pusat ini adalah “Pusat Spirirutalitas Sumur Yakob” guna membedakannya dengan Pusat spiritualitas Arnoldus Janssen di Steyl-Belanda, dan demi pelayanannya yang diperuntukkan bagi semua rohaniwan-rohaniwati dan awam dalam konteks hidup dan  misi di Indonesia.

Monday, 26 March 2018 13:23

Latar Belakang

Setiap agama dan kepercayaan punya cara pandang tentang relasi Tuhan, wujud tertinggi dan manusia serta alam semesta termasuk dalam memaknai arah dan tujuan kehidupan manusia. Hampir semua agama/kepercayaan mengakui bahwa hidup manusia tidak terlepas dari intervensi Sang Pencipta demi suatu maksud dan tujuan tertentu. Dalam perspektif ajaran Iman Gereja Katolik ditandaskan kepada kepada setiap pengikutnya untuk meyakini bahwa manusia diutus Allah Bapa ke dunia untuk suatu maksud sesuai rencana-Nya.

Dalam cara pandang demikian kita akan mudah menyadari bahwa kaum kristiani dipanggil dan diutus, sebagaimana ke-12 murid dipilih Yesus, Tuhan untuk mewartakan Sabda-Nya ke seluruh dunia. Setiap orang pengikut Kristus dipanggil untuk mengabdi Dia dan sesama melalui jalan hidup dan panggilan mereka entah sebagai biarawan-biawarati maupun sebagai awam. 

Tak dapat disangkal bahwa melaksanakan tugas mulia tersebut butuh perjuangan tersendiri apalagi di tengah dunia sekarang ini yang makin dipengaruhi oleh perkembangan dunia informasi dan teknologi modern. Hal ini lebih bisa menjadi peluang tetapi sekaligus tantangan khususnya bagi para rohaniwan-rohaniwati dalam perjuangan mempertahankan komitmen hidup religius dan pelayanan total kepada dan sesama melalui hidup dan pengabdian mereka. 

Karena itu sebagai abdi-abdi mereka perlu mengikuti arahan dan tuntunan Roh-Nya sehingga hidup dan pelayanan mereka bernafaskan Roh Allah dan sesuai kehendak Tuhan. Hanya bila seseorang, baik awam maupun kaum rohaniwan-rohaniwati, sungguh-sungguh berada dalam Allah dan Allah dalam dirinya, dia dapat mengarahkan diri dan hidupnya serta hidup sesama manusia dan lingkungan  kepada kehidupan yang sebenarnya. 

Untuk menggapai maksud tersebut dibutuhkan moment, proses, sarana  dan suasana  yang dapat membantu orang untuk menyadari bimbingan Roh dan bekerjasama dengan Roh Allah guna menciptakan kehidupan yang sesuai dengan keinginan pribadi, cita-cita kongregasi dan  kehendak Allah. 

Menyadari pentingnya penyegaran rohani tersebut para pemimpin Gereja dan tarekat baik dalam skala internasional, nasional maupun regional/lokal terus berupaya dari waktu ke waktu memikirkan dan mencari jalan meningkatkan semangat hidup dan pelayanan umat, para gembala umat dan para anggota tarekat dan umat yang dijumpai dan dilayani terus menerus dibaharui dan disemangati secara rohani sesuai visi misi Gereja dan tarekat. 

Atas dasar pertimbangan demikian maka pusat-pusat spiritualitas dalam tarekat SVD, SSpS, dan SSpS AP termasuk Pusat Spiritualitas Sumur Yakub dibentuk sebagai wujud nyata perHATIan para pemimpin Gereja dan tarekat akan pentingnya oase rohani bagi para Imam, biawaran, biarawati maupun sebagai awam Katolik dalam menjalani hidup dan panggilan pelayanan mereka.

Page 5 of 5

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2024 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search