ANIMASI ROHANI:
BANTUAN PSIKOLOGIS
NB: Pelaksanaan Program-program tersebut di atas untuk kelompok Rohaniwan/ti berdasarkan usia: kelompok BALITA, Kelompok 6-15 tahun, kelompok 16-25 tahun, kelompok 26-40 tahun; dan kelompok Lansia baik dalam kaul/Imamat. Sedangkan kelmpok awam: keluarga (pasutri), kelompok kaum muda (OMK), kelompok guru dan pegawai, kelompok anak-anak-pelajar-mahasiswa, kelompok paguyuban (SVD-SSpS-SSpS-AP), dan kelompok kategorial lainya.
Menjadi sumber yang terus menerus mengalirkan semangat hidup Allah Trituggal Mahakudus dan pembaharuan hidup demi terbentuknya rohaniwan-biarawati dan awam yang beriman kokoh, matang, kreatif, inovatif, serta peka dan tanggap terhadap kehendak Allah yang nyata dalam tanda-tanda zaman dan realitas hidup masa kini.
Memberi animasi rohani dan bantuan psikologis baik untuk SVD- SSpS-SSpS AP, sesuai dengan spiritualitasnya maupun rohaniwan/ti dan awam sesuai dengan spiritualitas dan misi Gereja saat ini.
Secara historis, berdirinya pusat spiritualitas Sumur Yakub melewati proses yang panjang. Karena itu tentu panjang juga ceritanya kalau mau dikisahkan secara tertulis. Namun secara singkat bisa dikatakan bahwa ide terbentuknya Sumur Yakub bermula dari Kapitel Jenderal SVD (pertemuan para pimpinan SVD sejagad) ke-13 tahun 1988 di Nemi-Italia. Salah satu resolusi penting dalam pertemuan para pimpinan SVD sejagat tersebut adalah perlunya upaya membentuk “Pusat Spiritualitas Arnoldus Janssen” guna memberikan penyegaran rohani bagi putra-putri Arnoldus Janssen (Pendiri SVD, SSpS dan SSpS-AP) sekaligus memperdalam nilai-nilai dan spiritualitas Arnoldus Janssen.
Setelah kapitel tersebut, Pater Hendrik Berlage SVD sebagai Superior Jenderal SVD dan Suster Annamari, SSpS sebagai Superior Jenderal SSpS, pada waktu itu, menanyakan kepada para provinsial SVD, SSpS dan SSpS-AP di seluruh dunia tentang perlu tidaknya Pusat Spiritualitas untuk para anggota ketiga tarekat tersebut.
Sebuah ‘Panitia ad hoc’ dibentuk untuk menggodok input dari para provinsial di seluruh dunia tentang rencana tersebut. Berdasarkan input-input yang diperoleh, Panitia ad hoc ini kemudian mengirim satu memorandum kepada Superior Jenderal SSpS, SSpS-AP, SVD dan Pater Henrik Heekeren SVD yang berisikan pernyataan bahwa para provinsial ketiga tarekat tersebut menghendaki berdirinya suatu Pusat Spiritualitas.
Tujuan sentrum spiritual tersebut yakni untuk:
Memorandum Panitia ad hoc tersebut kemudian dipelajari dan didiskusikan oleh ketiga Superior Jenderal. Hasil diskusi itu kemudian dikomunikasikan kepada para provinsial SVD dan SSpS seluruh dunia lewat surat resmi yang memuat Tujuan, Nama, Personil yang akan duduk sebagai Tim Inti dan Kegiatan-kegiatan Pusat Spiritual tersebut.
Setelah melewati tahapan-tahapan yang lama akhirnya pada tanggal 8 Desember 1989, tepat pada Pesta 100 Tahun SSpS, lahirlah Ikrar Suci dari SVD, SSpS, dan SSpS AP yang ditandatangani oleh Superior Jenderal SSpS (Sr. Annemari, SSpS), Superior Jenderal SSpS AP (Sr. Aurora Marisigan, SSpS AP), dan Superior Jenderal SVD (P. Henry Barlage, SVD). Isi dari pada ikrar ini adalah:
Maka pada tanggal 15 Januari 1990 (pesta Beato Arnoldus Janssen) secara resmi berdirilah Pusat Spiritualitas Arnoldus Janssen di Steyl dengan Tim Inti seperti disebutkan di atas. Tim Inti ini kemudian akan diperluas dengan Extended Team yang berasal dari pelbagai wilayah dan provinsi SVD – SSpS seluruh dunia, dan dikuatkan dengan Tim-Tim Wilayah/Nasional dari perlbagai negara.
Untuk membentuk Extended Team, pada tanggal 20 Januari sampai dengan tanggal 20 Februari 1990 Tim Inti menyelenggarakan satu seminar/live-in di Steyl-Belanda dimana dari Indonesia diutus 3 suster SSpS (Jawa, Timor, Flores) dan 3 pater SVD (Ruteng, Timor, Jawa).
Selanjutnya untuk membentuk Tim Wilayah Indonesia, Tim Inti Steyl menyelenggarakan seminar/lokakarya di Hokeng pada bulan Agustus dan di Batu bulan Oktober tahun 1993. Sebelum seminar ini, para provinsial SVD – SSpS se-Indonesia dalam pertemuannya di Nenuk, 12 juni 1991,telah membentuk secara resmi Sekretariat Spiritualitas Arnoldus Janssen - Indonesia, yang disingkat dengan SESAJI (Sekretariat Spritualitas Arnoldus Janssen Indonesia) yang kemudian disahkan dengan sebuah Statuta yang ditandatangani di Celaket 2 Mei 1997 oleh ke-7 provinsial SVD – SSpS se-Indonesia (SVD Jawa, SSpS Jawa, SVD Timor, SSpS Timor, SVD Ende, SSpS Flores dan SVD Ruteng). Personalia yang duduk dalam SESAJI ini yang disebut Badan Pengurus Harian (BPH) adalah mereka yang telah mengikuti lokakarya/seminar di Hokeng dan di Batu. Anggota BPH terdiri dari 5 orang (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan dua anggota).
Tugas dari BPH adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan animasi rohani bagi sama-saudara dan saudari SSpS dan SVD se-Indonesia. Setiap Tahun diadakan Sidang Pleno SESAJI yang dihadiri oleh para provinsial SVD dan provinsial SSpS se-Indonesia, serta Koordinator AJS (Arnold Janssen Spirituality) tiap provinsi dan BPH untuk membuat evaluasi kegiatan tahunan dan mensahkan rancangan kegiatan tahun berikutnya. Untuk mempermudah pelaksanaan animasi rohani bagi semua anggota SSpS dan SVD seluruh Indonesia maka SESAJI dipecah lagi ke dalam 3 wilayah lebih kecil yakni Jawa, Timor, dan Flores dengan BPH-nya masing-masing. Secara nasional telah dilaksanakan banyak kegiatan berupa lokakarya/seminar dengan macam-macam tema (seperti Formator Sebagai Animator, Spiritualitas Kepemimpinan, Komunitas, dan Pembimbing Retret Terbimbing) dan Tertiat Nasional. Demi kemudahan koordinasi, efisiensi dan efektivitas kerja maka lebih banyak kegiatan animasi rohani dilaksanakan di ketiga wilayah tersebut atas.
Setelah dilaksanakan banyak kegiatan animasi rohani di pelbagai wilayah untuk anggota SVD dan SSpS, maka sejak tahun 2004 mulai dipikirkan tentang perlunya satu Pusat Spiritualitas di Indonesia yang dikelolah oleh SVD dan SSpS Indonesia sehingga bisa melayani kebutuhan rohani bagi para rohaniwan/ti dan awam. Ide ini muncul sejalan dengan seruan Vatikan II dalam dokumen Perfectae Caritatis no. 2 tentang pentingnya kembali ke akar (Allah, Yesus Kristus), dan ke spiritualitas dan karisma tarekat yang harus dihidupi dalam konteks. Ide itu juga muncul untuk menjawabi kebutuhan rohani Gereja Indonesia yang hidup dalam situasi yang ditandai dengan pluralitas agama dan budaya serta antar kongregasi, dan untuk menjalankan serta melayani misi dialog profetis dalam konteks Indonesia. Centrum spiritual itu tidak hanya melayani kebutuhan anggota-anggota tiga tarekat yang didirikan St. Arnoldus Janssen, tetapi juga untuk melayani kebutuhan Gereja Indonesia seluruhnya termasuk awam yang percaya dan merindukan penyegaran rohani.
Ide tersebut ditegaskan lagi oleh P. Siprianus Setyawan, SVD (alm.) pada tahun 2005 dalam sidang Pleno SESAJI di Noemeto/Kefa, yang kemudian didiskusikan terus menerus dalam pleno-pleno SESAJI pada tahun-tahun berikutnya. Dan pada Kapitel Provinsi SVD Ende ke-20 bulan Desember 2009 di Ledalero ‘menghasilkan salah satu resolusi penting yaitu Pembentukan Sebuah Pusat Spiritualitas guna membantu para rohaniwan-rohaniwati, baik SVD, SSpS , projo maupun awam. Gagasan ini secara khusus didalami oleh BPH AJS Flores dan LPBAJ Provinsi Ende pada tiga tahun terakhir, yang akhirnya mengerucut pada pleno SESAJI tahun 2013 di Belo-Kupang.
Nama yang diberi untuk Pusat ini adalah “Pusat Spirirutalitas Sumur Yakob” guna membedakannya dengan Pusat spiritualitas Arnoldus Janssen di Steyl-Belanda, dan demi pelayanannya yang diperuntukkan bagi semua rohaniwan-rohaniwati dan awam dalam konteks hidup dan misi di Indonesia.
Setiap agama dan kepercayaan punya cara pandang tentang relasi Tuhan, wujud tertinggi dan manusia serta alam semesta termasuk dalam memaknai arah dan tujuan kehidupan manusia. Hampir semua agama/kepercayaan mengakui bahwa hidup manusia tidak terlepas dari intervensi Sang Pencipta demi suatu maksud dan tujuan tertentu. Dalam perspektif ajaran Iman Gereja Katolik ditandaskan kepada kepada setiap pengikutnya untuk meyakini bahwa manusia diutus Allah Bapa ke dunia untuk suatu maksud sesuai rencana-Nya.
Dalam cara pandang demikian kita akan mudah menyadari bahwa kaum kristiani dipanggil dan diutus, sebagaimana ke-12 murid dipilih Yesus, Tuhan untuk mewartakan Sabda-Nya ke seluruh dunia. Setiap orang pengikut Kristus dipanggil untuk mengabdi Dia dan sesama melalui jalan hidup dan panggilan mereka entah sebagai biarawan-biawarati maupun sebagai awam.
Tak dapat disangkal bahwa melaksanakan tugas mulia tersebut butuh perjuangan tersendiri apalagi di tengah dunia sekarang ini yang makin dipengaruhi oleh perkembangan dunia informasi dan teknologi modern. Hal ini lebih bisa menjadi peluang tetapi sekaligus tantangan khususnya bagi para rohaniwan-rohaniwati dalam perjuangan mempertahankan komitmen hidup religius dan pelayanan total kepada dan sesama melalui hidup dan pengabdian mereka.
Karena itu sebagai abdi-abdi mereka perlu mengikuti arahan dan tuntunan Roh-Nya sehingga hidup dan pelayanan mereka bernafaskan Roh Allah dan sesuai kehendak Tuhan. Hanya bila seseorang, baik awam maupun kaum rohaniwan-rohaniwati, sungguh-sungguh berada dalam Allah dan Allah dalam dirinya, dia dapat mengarahkan diri dan hidupnya serta hidup sesama manusia dan lingkungan kepada kehidupan yang sebenarnya.
Untuk menggapai maksud tersebut dibutuhkan moment, proses, sarana dan suasana yang dapat membantu orang untuk menyadari bimbingan Roh dan bekerjasama dengan Roh Allah guna menciptakan kehidupan yang sesuai dengan keinginan pribadi, cita-cita kongregasi dan kehendak Allah.
Menyadari pentingnya penyegaran rohani tersebut para pemimpin Gereja dan tarekat baik dalam skala internasional, nasional maupun regional/lokal terus berupaya dari waktu ke waktu memikirkan dan mencari jalan meningkatkan semangat hidup dan pelayanan umat, para gembala umat dan para anggota tarekat dan umat yang dijumpai dan dilayani terus menerus dibaharui dan disemangati secara rohani sesuai visi misi Gereja dan tarekat.
Atas dasar pertimbangan demikian maka pusat-pusat spiritualitas dalam tarekat SVD, SSpS, dan SSpS AP termasuk Pusat Spiritualitas Sumur Yakub dibentuk sebagai wujud nyata perHATIan para pemimpin Gereja dan tarekat akan pentingnya oase rohani bagi para Imam, biawaran, biarawati maupun sebagai awam Katolik dalam menjalani hidup dan panggilan pelayanan mereka.
Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...
Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...
Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...
Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...
Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...
Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya